#Author POV
.
.
.
.TOK TOK TOK....
"Masuk!"
Dibuka lah pintu dan masuk seorang wanita memakai setelan blazer warna biru.
"Maaf pak. Ada ada tamu yang ingin bertemu dengan bapak." kata wanita itu.
"Siapa Liz?"
"Saya kurang tau. Kata beliau ada keperluan penting yang ingin dibicarakan."
"....."
"Hmm. Yasudah persilahkan dia masuk."
"Baik pak!"
Tak lama setelah si asisten wanita itu kembali datang lah sesosok pria yang raut wajah nya yang datar.
"Selamat Sore Hendarto!"
Hendarto terkejut melihat musuh bebuyutan nya itu berani menginjakan kaki di kantor pribadi nya itu.
Lalu nampak sedikit senyum di wajahnya melihat kedatangan Rudy secara tiba tiba itu.
"Belum mati juga ya kau!" kata Hendarto yang kemudian dia berdiri sejajar dengan Rudy.
"Aku rela mati jika kau sendiri yang membunuh ku. Tapi jangan ganggu anak anak ku. Dia tak tau menahu urusan kita."
"Apa maksudmu?"
"Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa.....kau mengutus anak mu untuk menculik anak ku?
Dimana dia? Lepaskan anak ku.
Dia tak tau apa apa. Jika kau masih punya dendam ku, bunuh saja jika perlu sekarang. Tapi kumohon.....
Beritahu anak mu untuk membebaskan anak ku.""Jangan sembarangan menuduh ya kau pengecut!"
"Pengecut? Siapa yang pengecut?
Aku telah bertanggung jawab atas kerugian mu di masa lalu. Dan kau sendiri yang menerima nya.
Apa kau lupa?
Dengan kau menyuruh bawahan mu untuk merekayasa mobil ku hingga akhirnya kecelakaan itu terjadi.
Dan istri ku yang menjadi korban.
Apa itu belum cukup?
Aku tau semua kejahatan mu atas keluarga ku saat itu. Tapi aku memilih bungkam karna aku tak ingin berurusan lagi dengan mu Hendarto.""..."
Hendarto diam tak berkutik sama sekali. Karena semua yang dikatakan oleh Rudy, adalah Benar.
"Kau kira polisi tunduk padamu?
Hendarto dengar kan aku.....
TAK SELAMANYA SEMUA BERPIHAK KEPADA YANG BERHARTA.
DAN HARTAMU YANG AKAN MENGHANCURKAN KELUARGA MU.""...."
Rudy berbalik arah dan berniat pergi.
Lalu sebelum ia keluar dari kantor Hendarto dia berbalik arah lagi."Polisi yang akan menyelesaikan semua ini. Persiapkan dirimu!
Semua bukti sudah di tangan ku!"Rudy pergi dan kembali menutup pintu.
Tanpa raut pucat di wajah Hendarto. Dia ingat sekali dengan siapa Rudy yang sebenarnya.
Walau soal harta dia tak ada apa apanya namun Rudy memiliki kecerdikan yang luar biasa.Hanya saja selama ini Rudy memilih diam dan mengalah.
Hati nya makin gelisah dan dengan cepat dia meraih ponsel nya.
Dia cari nomor telfon anak nya dari istri nya Murti. Arafi."Ayo angkat Nak. Hentikan kegilaan mu!"
------------------
#adegan kembali ke Rembulan Sendu.
------------------
Tangis Fino semakin menjadi jadi tatkala mata nya melirik ke arah Arafi yang semakin mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lubang Idaman Season 2 🔞 ✔️
Fantasía❗❗Homophobic alert ❗❗ Kelanjutan dari Season yang pertama. Bagi yang mau baca ini, disarankan baca yang pertama dulu. Ini kelanjutannya. Tapi inget, ini cerita gay yang dalem nya banyak adegan sex nya. Mohon bijak sebelum baca ya. Kalo gak suka...