🚫🚫 Mengandung adegan sex sejenis. Bisa langsung di skip jika kurang suka. Part ini hanya adegan bonus sengaja Author buat untuk klimaks adegan sex 🔞
Kalau mau, baca aja kalau nggak skip aja.Enjoy it ...
#Fino POV
Mas Farid nampak sibuk sekali menyervis motor Alfan di teras. Dengan santai nya ia melakukan itu meskipun terik matahari cukup panas sore ini.
"Mas jangan capek capek. Agak sini lo. Situ panas tauk! Ntar kalo item gimana coba?"tanyaku sambil menyapu Lantai.
"Gapapa Dek kalo cuma item. Yang penting manis." balas mas Farid kepedean.
"Halah!"aku tertawa melihat tingkah nya yang semakin hari semakin manja padaku.
Bukan cuma mas Farid, Alfan lebih parah. Bahkan jika tidur bareng saja dia harus dibelai dan di peluk.
Umurku yang 16 tahun tapi rasanya aku seperti mengurus 2 anak manja nya minta ampun.Mereka memang sering bersikap manja jika dengan ku tapi berbeda 180° saat urusan ranjang. Justru disaat itu akulah yang menjadi manja dan mereka menjadi lelaki ku.
Sejenak ku sandarkan sapu di dekat pintu lalu kuhampiri mas Farid.
Dia fokus sekali mengotak atik motor yang seharusnya dia yang pakai.
Tapi ia mengalah dan memberikan motor ini ke adik nya.Aku jongkok dan memeluk lutut di sebelah mas Farid persis.
Kutatap wajah mas ku ini. Kalau dia sibuk atau pun serius seperti ini gantengnya nambah.
Dibalas nya tatapanku lalu ia tersenyum manis sekali sambil tangannya terus memasang rantai baru."Kenapa?"tanya mas Farid sesekali menatap ku sambil tersenyum.
"Gapapa! Pengen liatin mas nyervis aja."jawabku.
Keringat yang membasahi wajahnya semakin menambah kesan tampan mas Farid. Kulihat ia agak risih dengan rambut nya yang menutup dahi. Beberapa kali ia mengusap dahi nya dengan lengan nya tapi kurasa usaha itu tak berpengaruh apapun. Karena tangan nya kotor dan menghitam sebab memasang rantai motor.
Ya karena saat ini dia tak memakai atasan dan hanya memakai celana kolor bola.Gemas sekali lama lama aku melihat mas Farid. Ku dekati dia lalu kuraih pipinya lalu ku arahkan wajah nya menghadap ku.
Mas Faris tak berkata apapun dan dia beralih fokus menatap ku.Senyum ku tersirat lebar di hadapan nya lalu ku sapu keringat di dahi mas Farid dengan telapak tangan ku.
Ku rapikan rambut nya agar dia tak merasa risih lagi.
Kulap lagi keringat di wajahnya dan ini kesempatan ku agar bisa meraba setiap inci wajah nya itu.Dia tersenyum menatapku saat keringat yang membasahi dahi hingga pipinya ku lap bersih. Tanpa tunggu lama kucium pipi Seme ku satu ini. Kami terdiam dan nampaknya mas Farid terkesima dengan perlakuan manis ku.
Bibir mas Farid dan kumis tipis masih sama seperti biasanya, yang mampu membuatku terhipnotis.
Ku raih bibir nya itu lalu ku kecup bibirnya sambil ku belai pipinya.
Dia memejamkan mata lalu membalas ciuman ku dengan dengan lembut.Kurasakan lembut dan nikmatnya bibir mas Farid. Ada sedikit aroma rokok di mulutnya.
Mengapa lekuk bibirnya begitu candu bagiku?
Selama setahun ini aku tak pernah bosan merasakan bibir manis mas Farid. Seakan jika sehari saja tak melumat bibirnya seperti ada yang hilang dalam diriku.
Muncul niatku untuk mengerjainya. Kulepas bibirku dan spontan bibirnya monyong seolah tak mau di lepas.Setelah ku puas mengerjainya aku beranjak berdiri dan menggodanya.
Mas Farid tertawa melihat tingkah ku."Awas ya kamu Dek. Habis ini tak hajar kamu."kata mas Farid mengancamku sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lubang Idaman Season 2 🔞 ✔️
Фэнтези❗❗Homophobic alert ❗❗ Kelanjutan dari Season yang pertama. Bagi yang mau baca ini, disarankan baca yang pertama dulu. Ini kelanjutannya. Tapi inget, ini cerita gay yang dalem nya banyak adegan sex nya. Mohon bijak sebelum baca ya. Kalo gak suka...