Chapter 22

22 5 2
                                    

Jumat, 6 Agustus

Hari ini, tepat dimana operasi Beomgyu telah selesai dan berhasil. Keluarga dan teman-temannya turut senang mendengar hal itu.

Tapi mungkin ada kabar buruk untuk Beomgyu, siapa yang memberi ginjal bagi dia? Terutama Ara, ia belum siap untuk memberitahu kepada Beomgyu tentang hal yang terjadi sebelum Beomgyu operasi.

Saat ini, Ara berada di taman rumah sakit, berbicara dengan seorang lelaki di depannya.

"Lu yakin mau kasih tau hari ini?"

"Gua yakin kok!"

"Kenapa gak tunggu Beomgyu sehat total aja?"

Ara menghela nafas panjang, pikirnya, Beomgyu akan terluka lagi jika mendengar hal ini.

"Gua gak tau..."

"Mending tunggu Beomgyu sehat total aja, kesehatannya belum pulih kan, masih ada beberapa minggu lagi. Lu gak mau kan Beomgyu sakit hati dengar kalau lu yang donorin apalagi dia masih sakit."

"Gua masih belum yakin buat kasih tau.."

"Tetap aja lu harus kasih tau. Gak mungkin kan lu sembunyiin."

"Huh, iya deh, gua ikutin kata lu aja."

[🍁]

Beomgyu masih belum siuman, ini sudah terbilang 1 bulan saat pertama kali ia mulai operasi.

Ara, keluarga Beomgyu, teman-temannya sangat sabar menunggu Beomgyu agar siuman.
Terutama Ara, ia masih belum yakin apakah cara yang ia ambil itu benar?

Bahkan selama beberapa hari yang lalu, Ara selalu mendapat banyak nasihat dari Taehyun. Mulai dari bagaimana ia harus menerima cara yang harus dilakukan, belajar secara serius. Karena sebentar lagi, sekolahnya akan mengadakan ujian!

Beomgyu? Mungkin Beomgyu akan mengikuti ujian susulan. Tapi saat ini, kesehatan Beomgyu adalah hal yang paling penting.

Ara mendorong pintu putih yang sangat sunyi di dalamnya. Ia menatap dalam seorang lelaki yang sedang berbaring dengan alat-alat yang menempel di tubuhnya.

Ara mendekat, menatap setiap inci muka lelaki itu. Ia bahkan tak berani menyentuhnya untuk sekarang, karena faktanya mungkin akan lebih membuatnya sangat terkejut.

Ceklek

Pintu terbuka, menampakan Taehyun yang sedang berjalan mendekat.

"Apa Beomgyu belum sadar?"

"Belum, aku tidak tau kapan Beomgyu akan sadar."

"Lebih baik berdoa lebih banyak agar Beomgyu sadar secepat mungkin."

"Aku selalu mendoakan yang terbaik untuknya."

Taehyun berjalan mendekat ranjang yang ditempati Beomgyu, ia memegang tangan sahabatnya dengan erat, menyalurkan seluruh kehangatan.

"Kalau lu belum siap buat ungkapin, mending jangan deh. Kalau bisa, lu ungkapin pas lu dan Beomgyu siap," ungkap Taehyun sambil menatap wajah sahabatnya.

"Gua siap kok, gua yakin Beomgyu juga bakal terima keadaanya."

"Tapi asal lu tau, Beomgyu ada sedikit kata-kata sensitif yang bisa buat dia  ngejauhin lu. Lu yakin kalau dia gapapa?"

Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang