Ara terdiam sangat lama, ia tak berani menatap Beomgyu yang kini menatapnya dalam. Ara bingung, bingung, dan bingung, ia menggenggam tangannya erat hingga menggigit bibirnya.
"Kenapa diam? Ada yang disembunyikan dari gue?"
Canggung, tentu itu yang ia rasakan sekarang. Mulutnya seakan-akan tidak bisa digerakkan untuk berbicara. Ara terdiam menatap lelaki yang meminta penjelasan.
"Perlu panggil Taehyun?"
"E-Eh gak usah.. biar aku aja yang jelasin."
Ara memberanikan dirinya untuk menatap lelaki di depannya. Ia sudah siap untuk memberitahu Beomgyu.
"Sebenarnya yang donorin ginjal itu.."
"Siapa?"
"A—" Seseorang masuk dengan wajah khawatirnya, ia memegang pipi Beomgyu, mengecek apakah Beomgyu benar-benar sakit.
"Kamu gapapa? Aku khawatir tau di sekolah," jelas perempuan yang sangat khawatir. Ya, benar sekali, perempuan itu ialah Soojin.
Ara cemburu, ia mendudukkan wajahnya ke bawah, tak berani melihat apa yang terjadi. Apakah ini saatnya? Atau bukan? Apa perasaannya masih sama? Atau udah berbeda? Cintanya tertanam terlalu dalam hingga sulit untuk dikeluarkan.
"A-Aku pergi dulu." Ara sudah tak tahan melihat hal seperti ini, ia benar-benar ingin menangis.
"Ngapain? Emang gua suruh keluar?"
Deg
Air matanya keluar, menerobos tempat yang sudah runtuh. Dengan cepat, Ara menghapus air matanya, memenangkan dirinya sendiri.
"Aku mau beli makanan dulu, udah siang," jelas Ara yang langsung keluar meninggalkan dua orang yang kebingungan.
Di dalam sana, Soojin selalu memegang tangan Beomgyu membuatnya risih. Ingin sekali Beomgyu mengusir cewek ini tapi bagaimanapun cewek itu datang untuk menjenguknya, bukankah itu berlebihan?
Beomgyu berharap sekali agar Ara cepat kembali.
-----+×+-----
Ara berlari meninggalkan Taehyun yang kebingungan di luar sana. Taehyun melihat ke arah kamar kemudian ia berlari mengejar Ara.
Apakah saat ini ia sedang baik-baik saja? Tentu tidak, saat ini ia tidak bisa berpikir tenang. Hatinya hancur? Tapi bukankah itu sudah pernah terjadi? Tapi.. ini berbeda...
"Ra, Ara!"
"I-Iya, kenapa?"
"Lu nangis?"
"Haha, gua nangis? Buat apa?"
"Buktinya itu nangis."
Ara tersenyum kecil. "Gak, gua gapapa, tadi kelilipan aja. Mau nitip apa? Gua mau beli makan."
"Biar gua aja yang beli, lu balik sono."
"Gapapa biar gua aja sekalian cari udara segar." Ara bergegas pergi dari hadapan Taehyun, tentu Taehyun masih bingung jadi ia memutuskan untuk balik dan melihat apa yang terjadi.
Taehyun tentu terkejut, ia bertanya dalam hati 'kenapa cewek ini datang lagi? Ganggu aja ck.'
Tak tunggu diam, Taehyun langsung membuka pintu dan menarik tangan Soojin, membawanya pergi jauh dari Beomgyu.
"Ngapain lu disini?"
Soojin tersenyum miring, ia berjalan mendekat Taehyun dan mulai membisikkan beberapa kata. "Gue gak bakalan berhenti sampai sini aja sampai gua bisa dapatin apa yang gue mau." Lantas Soojin pergi begitu saja dengan riangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim Ara
Fanfiction"Tuhan, bisa kau kembalikan dia kepadaku? Aku berjanji akan menjaganya untukmu." "Untuk sekali ini saja, kumohon." Aku bertemu seseorang yang dapat membuatku selalu bersemangat, akan tetapi dalam beberapa waktu ia harus menjalani kisah hidupnya send...