Sudah sebulan Ara melewati banyak tantangan di sini. Bahkan sekarang pun ia masih harus melewatinya.
Contohnya sekarang, ya, Ara masih tidak tau kapan mereka akan menikah, mungkin Ara hanya akan menunggu.
Entah kenapa, Ara sangat menanti-nanti hari pernikahan mereka walaupun ia masih mencintai Beomgyu, tapi ini sudah keputusannya.
Sekarang Ara tak mau memikirkan hal itu dulu, hari ini harus menjadi hari yang bahagia untuknya karena hari ini adalah hati ulang tahunnya.
Ara senang sekali hari ini. Ia tidak sabar mendengar kata 'Happy Birthday Ara'. Ara senang jika ada yang bilang begitu.
Ia turun dari kamarnya dan melihat sang kakak yang sedang duduk di sofa dengan kaki yang berada di meja sambil memainkan ponselnya.
Sang kakak yang mengetahui pergerakan Ara, menoleh kepalanya, ia tersenyum lalu mendekat.
"Happy Birthday adikku tercinta" ucap sang kakak—Soobin. Soobin memberi kecupan di kepala Ara serta memeluknya dengan kehangatan yang mulia.
"Makasi kak, dikira lupa sama ulang tahunku."
"Siapa bilang?"
"Gak ada, kan aku bilang kiranya."
"Iya deh. Udah sana pergi, nanti telat baru tau rasa."
"Ya udah, aku pergi dulu ya kak."
"Iya, hati-hati di jalan."
"Iya."
Ara berjalan menuju halaman rumahnya yang terdapat sepedanya disana. Kenapa kakaknya tidak mengantarnya? Karena dia gak punya kendaraan. Juga paman dan bibinya lagi pergi ke luar kota. Jadi dia harus naik sendiri
[🍁]
Ara berjalan dengan gembira menyusuri lorong sekolah. Ia melihat teman-temannya disana sedang berkumpul, Ara pun mendekati mereka dengan senyum.
Teman-temannya menatap aneh ke arahnya. Bahkan mereka tertawa melihat kelakuan Ara yang sedang bahagia ini. Tak lupa disana ada Beomgyu—yang pasti ada Soojin juga.
"Napa dah lu, Ra?" tanya Dahee saat melihat sahabatnya bahagia walau ia tau.
"Kalian gak ingat?" tanya Ara balik. Raut wajah Ara seketika merenung. Apa mereka tak ingat?
"Ingat apa?"
"Kalian beneran gak ingat?"
"Ingat apasih, Ra?"
"Oh, gak jadi."
Ara merenung sungguhan. Ia merasa sedih karena teman-temannya tidak tau jika hari ini adalah ulang tahunnya.
Jadi saat mereka tidak mengetahui, ada kakaknya yang tau. Ara tak masalah jika mereka tak ingat. Tapi di sisi lain, ia merasa sedih. Kenapa hanya kakaknya saja yang ingat? Bahkan orang tuanya belum mengirimkan surat.
"Ingat apa, Ra?"
"Gak, gak jadi."
"Oh.. Ok."
Dahee yang melihat sahabatnya memperlihatkan sikapnya yang berubah hanya tertawa secara diam. Kenapa begitu lucu melihatnya seperti ini?
"Ra, balik yuk. Takut telat ni, lagian juga kelas kita jauh dari sini. Beom, Tae, lu mau ikut gak?" tanya Dahee kepada Beomgyu karena kelas mereka sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim Ara
Fanfiction"Tuhan, bisa kau kembalikan dia kepadaku? Aku berjanji akan menjaganya untukmu." "Untuk sekali ini saja, kumohon." Aku bertemu seseorang yang dapat membuatku selalu bersemangat, akan tetapi dalam beberapa waktu ia harus menjalani kisah hidupnya send...