Beomgyu menengok melihat seseorang yang memangilnya, itu Taehyun. Beomgyu berdiri dari tempatnya, berjalan menuju tempat Taehyun berdiri.
"Gue mau ngomong sesuatu ke lu." Taehyun menarik tangan Beomgyu dan membawanya ke tempat yang sepi.
Beomgyu hanya mengikuti saja, menurutnya mungkin ini penting baginya. "Ada apa?"
"Mau tau sesuatu gak?"
"Apa?"
"Jadi, gue sama teman-teman lagi punya rencana. Mau ikut gak lu?"
"Rencana apa?"
"Pilih dulu mau ikut atau gak?"
"Ya udah deh, apa rencananya?"
"Dua hari lagi, kan ulang tahun Ara. Jadi kita pengen rayain ulang tahun dia. Tapi si rencananya besok pengen dibagi tugas dan lu yang utama disini."
Beomgyu tampak diam, dia yang paling utama? Tapi sekarang Ara sedang menjauhuinya, Beomgyu tak tau ia bisa atau tidak. Mungkin jika Beomgyu ikut, ia takut jika ia akan membuatnya tambah sakit lagi.
"Hmm.. Hyun, gue gak tau bisa atau gak. Gue takutnya nyakitin Ara lagi. Kayaknya gue gak ikut deh, walaupun gue ikut, gue dibelakang aja."
Taehyun yang melihat Beomgyu tampak menghela nafas dan merasa kasihan. Ia mengelus pundak sahabatnya itu. Ia juga menasehati dan bilang jika ini sudah keputusan Tuhan.
"Ya udah deh, gue tunggu keputusan ku. Kalau emang lu mau, ya udah lu tinggal bilang tapi kalau emang lu gak mau, ya gue bisa apa? Gue dukung lu."
Beomgyu hanya menggangguk kepalanya, ia tau jika sahabat satu ini mendukungnya, Beomgyu hanya harus berpikir dua kali, gimana caranya agar ia bisa menyelesaikan semuanya.
"Ya udah, gue balik dulu ya. Mau kerjain sesuatu bareng lain. Kalau mau ikut tinggal pergi ke tempat biasa, jam yang sama."
"Oke, makasi ya, Hyun. Gue tau gue juga bisa tapi Tuhan kehendak lain."
"Hati-hati bro." Setelah Taehyun menepuk pundak Beomgyu pelan, ia langsung pergi dan menuju tempat yang biasa sahabatnya tempati.
[🍁]
Sekarang Ara sedang duduk di kelas dengan tenang ditemani Dahee yang sedari tadi selalu mengoceh tentang Ara yang harus mendengar penjelasan Beomgyu, mengatakan Soojin pelakor, mengatakan jika mereka tidak cocok. Bahkan sekarang ia masih mengoceh.
"Ya! Ara, kenapa kau hanya diam saja? Aku ngomong secara fakta. Ingin rasanya menjambak rambut Soojin sampai rontok. Ih... Geram banget si" ucap Dahee sambil mengepalkan tangannya seolah ingin memukul.
"Kayak berani aja lu." Setelah mendengar perkataan Ara, Dahee langsung berdiri dan berteriak seolah-olah ia berani melakukannya.
"Eh, asal semua tau ya. Gue itu bisa! Gue gak takut sama siapapun" teriak Dahee sambil menggerakkan tangannya. Beberapa orang yang lewat hanya terkekeh dan tertawa.
"Ya! Turunlah. Aku ingin tidur."
"Mengapa akhir-akhir ini lu sering tidur di kelas si? Pas jam istirahat? Gak bosen apa?"
"Gak, gue cuman pengen tenang doang."
"Eh. Tapi asal lu ta—"
"Beomgyu!"
Atensi semua orang berbelok ke sumber suara, ia disitu ada Soojin yang sedang berlari menuju Beomgyu di depan kelas.
Semua orang heboh saat Soojin tiba-tiba saja mencium pipi Beomgyu, dan sukses membuat Beomgyu melebarkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim Ara
Fanfic"Tuhan, bisa kau kembalikan dia kepadaku? Aku berjanji akan menjaganya untukmu." "Untuk sekali ini saja, kumohon." Aku bertemu seseorang yang dapat membuatku selalu bersemangat, akan tetapi dalam beberapa waktu ia harus menjalani kisah hidupnya send...