Chapter 24

22 3 0
                                    

Beomgyu senang? Tentu saja tidak, keadaan seperti ini membuat hatinya lebih sakit lagi, perkataan Ara tadi membuatnya semakin sakit seperti benang yang menancap sangat dalam.

"Maafin aku ya gyuu.. Aku benar-benar mau banget temenin kamu disini dan bahkan kalau boleh aku bisa jadi pendamping hidup kamu, itu harapan aku Gyu.. aku.. aku.. benar-benar senang bisa ketemu sama kamu. Aku suka lihat kamu bercandaan seperti tadi, ketawa lepas, dan bahkan dengan tingkah konyolmu yang membuat semua orang jadi tersenyum bahkan saat mereka sedang sedih. Oh ya.. aku titip Dahee ya, tolong jaga dia juga, jangan sampai buat dia sedih.. juga jangan lupa selalu ingatin dia waktu buat makan, kadang dia lupa untuk makan dan kamu juga jangan lupa makan yang teratur, kamu lagi sakit. Aku senang kalau kamu sehat, aku suka lihat kamu di sekolah yang sudah mulai bergaul dengan teman-teman, aku suka tindakan kamu yang selalu buat aku bahagia dulu.. sampai saatnya tiba.. aku tetap bahagia gyuu.. jika aku melihat kamu bahagia, aku gak tahan kalau liat kamu sedih.. Taehyun.. Haha.. Taehyun, tolong bilang ke Taehyun biar dia bantuin kamu jagain sahabat aku.. ingat Beomgyu gak boleh sedih saat aku gak ada disampingmu, aku gak mau lihat kamu sedih.. bahkan sakit kayak gini. Yang penting selalu sehat dan selalu bahagia itu aja yang paling penting buat aku."

Air matanya berjatuhan deras, ia benar-benar tak bisa menahannya sedari tadi, ia menangis, menggenggam erat agar Beomgyu dapat mengerti keadaanya sekarang tapi saat dia melihat Beomgyu. Beomgyu tampak tak terima dan tetesan air matanya mengenai tangannya.

"Ra.. aku mohon jangan tinggalin aku.. aku gak bisa, aku udah pernah ngalamin kek gini dan ini tuh sakit banget bahkan bisa buat aku kehilangan kepercayaan diri lagi, sebelum masuk SMA, aku punya teman dan sifatnya mirip sama kamu tapi dia pergi tanpa kabar, dan ini terjadi lagi. Ra, aku mau kita bahagia bareng, gak ada yang bisa gantiin kamu di samping aku, aku.. aku gak bakal bisa tahan kalau enggak sama kamu. Aku cuman punya mama, papa aku udah meninggal, aku ngerasa kalau dunia semakin lama ingin menjauhi aku dari orang yang aku sayangi dan cintai. Universe ingin kita pisah ya? Sampai kamu harus pergi saat aku akan sembuh? Gak bisa kita bareng aja? Kenapa harus sendiri? Aku ikut boleh?"

Beomgyu menangis, tak kuasa menahan tangisnya. Ini pertama kalinya Ara melihat Beomgyu menangis sesegukan seperti ini. Ia merasa lebih bersalah jika seperti ini. Argh hatinya benar-benar sakit melihat Beomgyu seperti ini.

"Gyu.. maaf, kamu gak bisa ikut, kamu cepat sembuh ya, selalu senyum jangan sedih lama-lama. Kalau ada apa-apa cerita aja, kita masih bisa bareng kok gyu.. tapi itu gak lama dan aku sudah janji sama seseorang,"

"Universe gak mau kita pisah tetapi keadaan seperti ini, aku tidak dapat menahannya. Aku juga gak mau pergi tapi terpaksa gyu.. nanti aku minta Taehyun sesuatu yang bisa bikin kamu bahagia. Oh ya.. aku juga ada hadiah buat kamu.."

Ara mengambil sebuah kotak gede dan menyerahkan ke Beomgyu.

"Terima ini, jaga ini, dan simpan baik-baik. Suatu saat aku bakal balik lagi dan aku ingin melihat senyuman di wajahmu, aku gak mau lihat wajah sedih seperti ini, aku mau lihat Beomgyu yang fresh, Beomgyu yang jail, Beomgyu dengan tingkah konyol, Beomgyu yang selalu buat Ara bahagia."

Ara berhenti, ia benar-benar gak sanggup lagi ingin melanjutkan, melihat Beomgyu yang terus meneteskan air matanya membuatnya lebih sakit..

"I love you Gyu."

"Ra.. sekali lagi sebelum pergi, bolehkah aku meminta sesuatu?"

Ara menghapus air matanya dan Beomgyu, tersenyum di kondisi saat ini. Ia mengangguk memberikan jawaban.

"Aku mau peluk kamu boleh?"

Ara mengangguk dan kemudian mendekat memeluk Beomgyu, menyebar rasa hangat dan rasa sayang. Mengelus pelus punggung besar sambil mengeluarkan kata-kata indah.

"Gyu... I Love you."

Keduanya melepaskan pelukan, menghapus air mata yang sejak tadi menurun seperti air terjun.

Beomgyu mendekat, memegang wajah kecil Ara, mengelus secara pelan wajah indah itu. Ia mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi hingga bibir mereka saling bertemu.

Ara hanya terdiam, ia syok, terkejut karena perbuatan Beomgyu yang tiba-tiba seperti ini. Beomgyu hanya menciumnya pelan.

------+×+------

Taehyun mengurungkan niatnya untuk masuk saat melihat kedua temannya berpelukan. Ah.. itu membuatnya sangat stress, kalau begini terus bisa-bisa Taehyun kepanasan karena kedua temannya ini sangatlah serasi.

Taehyun menghembuskan nafasnya, berpikir kapan ia akan mendapat kekasih.

"E-Eh maaf," ucap seorang perempuan yang tidak sengaja menabrak Taehyun. Taehyun tentu saja terkejut, ia melihat wajah cantik dibawahnya. Taehyun terpesona? Tentu saja.

"Ah.. iya." Taehyun teriak dia, di dalam sana sedang tidak karuan, hatinya sedari tadi berteriak. Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama?

Ah... Taehyun tidak tau, ia terus tersenyum kecil sambil melihat perempuan yang menghilang secara perlahan-lahan. Taehyun butuh pertolongan.

Apakah ini saatnya tiba? Baiklah, Taehyun akan masuk— stop, ia mengurungkan niatnya untuk masuk. Taehyun menggurutu diam, melihat kedua mahluk hidup di dalam sana berciuman.

Okeh, Taehyun memutuskan untuk pergi dari rumah sakit. Ia benar-benar tak tahan melihat kejadian seperti itu. Ahh.. padahal Taehyun juga pasti akan mengalami seperti itu.

-----+×+-----

Sksk end gak nih? Wkwk udah mau end gais, atau ini end nya ya? Tunggu aja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sksk end gak nih? Wkwk udah mau end gais, atau ini end nya ya? Tunggu aja ya..

Gimana double up-nya? Btw Beomgyu cakep banget pas keluarin foto di WEVERSE magazine, mau oleng rasanya.

Okeh sekian terima kasih, jaga kesehatan ya gais.. I lope yu😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang