Chapter ten

51 13 3
                                    

"Semua harap diam" ucap Pak Jojo tegas. Kelas menjadi ramai karena Pak Jojo baru saja memberitahu jika ada murid baru yang akan masuk besok.

Kebanyakan bergosip tentang anak baru dan yang lain masuk ke dunia sendiri. Tetapi itu tidak berlaku pada Ara dan Beomgyu, mereka berdua tetap memperhatikan walau kelas yang ramai. Tentu itu membuat mereka tidak nyaman untuk memperhatikan.

Tiga kata yang keluar dari Pak Jojo itu berhasil membuat semua yang ada didalam diam. Sekarang Pak Jojo sudah mulai hilang kesabaran karena kelas yang semakin ramai. Sebelumnya, Pak Jojo sudah berteriak untuk diam hanya mereka tidak bisa mendengar karena suara mereka yang terlalu besar.

"Kalian mau belajar atau gosip? Jika kalian tidak mau belajar keluar sekarang! Bapak tidak melarang. Ini pasar atau sekolah?"

Suasana kelas menjadi tegang karena bentakan Pak Jojo. Banyak dari mereka menundukkan kepala, bersantai tidak peduli dengan bentakan Pak Jojo.

"Sekarang keluar yang tadi berisik" tegas Pak Jojo sambil menunjuk ke arah pintu kelas. Belum ada yang keluar.

Pak Jojo tidak melanjutkan penjelasan pelajaran tetapi hanya diam memperhatikan satu persatu murid. Pak Jojo tentu tau siapa saja yang berisik dan memperhatikan.

"Bapak hitung sampai tiga, jika tidak ada yang berisik tidak keluar. Bapak kurangkan nilai kalian."

Sontak itu membuat beberapa murid terpaksa harus keluar. Ara dan Beomgyu masih duduk di kursinya. Sekarang kelas hanya tersisa 5 orang.

Pelajaran kembali dimulai. Walaupun kelas menjadi hening dan diluar sangat berisik. Itu tidak mengganggu.

"Ara" panggil Beomgyu yang berhasil membuat lamunan Ara terhenti. Ara menoleh ke arah samping. Beomgyu yang menatapnya lekat.

"Ada apa?" bisik Ara namun masih bisa terdengar. Beomgyu mengangkat bahunya sambil tersenyum. Lalu dilanjutkan memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.

Ara mencubit lengan Beomgyu dengan keras sehingga membuat Beomgyu meringis kesakitan.

Ara melepas cubitan itu lalu kembali memperhatikan guru didepan.

Tak butuh waktu lama, pelajaran sudah selesai. Murid yang berada di luar sudah masuk kembali. Mereka semua menyegarkan badan mereka.

Ara, Beomgyu dan Dahee pergi ke kantin karena mereka tidak mau mencium bau badan yang menyengat. Terutama banyak murid yang berada di bawah AC.

Mereka telah sampai di kantin. Terlihat ramai. Tapi pandangan Ara bukan untuk melihat keadaan ramai tetapi pandangannya teralih pada lingkaran besar yang berada di tengah kantin. Mereka sangat heboh.

"Itu ada apa?" tanya Dahee bingung kemudian menarik Ara dan Beomgyu untuk mendekat. Dahee membawa Ara dan Beomgyu berada di depan. Tentu saja mereka menyerobot.

Ara terkejut melihatnya begitupun dengan Dahee dan Beomgyu. Terdapat satu lelaki yang sekarang sedang berdiri di depan Ara.

"Ara, aku mau bilang sesuatu ke kamu. Ini sendiri dari lubuk hati aku. Aku serius berbicara seperti ini. Tetapi aku sungguh menyukaimu bukan sekedar menyukaimu tetapi mencintaimu. Jadi will you be my lover?" ucap lelaki itu.

Ara tentu dibuat lebih terkejut. Bagaimanapun Ara hanya menganggapnya seperti sahabat bukan lebih. Ada satu nama yang sudah tertanam di hati Ara.

"Terima."

"Terima."

Mereka semua menunggu jawaban Ara. Sedangkan Beomgyu, dia memanas. Mungkin ia kalah telak tetapi itu tidak bisa dibiarkan. Beomgyu pergi begitu saja tanpa mengucapkan sebuah kata. Beomgyu pergi dengan kekecewaan.

Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang