Selama beberapa hari ini, Ara sering kesepian, ia kesepian karena Beomgyu. Beomgyu sekarang jarang banget jemput dua. Mungkin udah sekitar dua minggu. Dan itu buat Ara pikir aneh-aneh.
Ara kira Beomgyu udah gak suka lagi sama dia tapi karena bantuan dari Dahee. Ara jadi gak pikir negatif. Ya, paling mereka bisa bareng pas jam sekolah. Pas pulang sampai pagi lagi, Beomgyu selalu gak bisa.
Ara agak khawatir sama Beomgyu, dia takut kenapa-kenapa sama Beomgyu.Ya, dilihat dari wajahnya, Beomgyu kelihatan pucat.
Bahkan disitu Ara yakin kalau kondisi Beomgyu akhir-akhir ini lagi gak bagus. Sebenarnya Ara mau selidiki kondisi Beomgyu tapi gak jadi karena Ara gak mau aneh-aneh.
Juga kalau misal ditanya langsing, gak bakal dijawab. Ara pernah sekali nanya, bahkan beberapa kali tapi hasilnya sama.
"Beomgyu."
Beomgyu menoleh melihat Ara yang melambai tangannya dan berlari ke arahnya. Dan satu lengkungan di bibirnya pun terangkat. Jujur Beomgyu rindu Ara. Ya, walaupun dia gak bisa terus bersamanya. Tapi Beomgyu harus bisa atur waktu.
"Ara."
"Beomgyu, kemana aja? Kok kayaknya gak bisa mulu."
Beomgyu terdiam, sebenarnya ini sudah pertanyaan yang kesepuluh kali jika dihitung.
"Hm... Oh ya, Ra. Aku punya sesuatu."
Beomgyu mulai mengalihkan arah pembicaraan. Ya, itu yang dilakuin Beomgyu kalau misal Ara tanya begitu."Apa?"
Beomgyu mulai mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Terdapat sebuah kotak kecil bewarna biru dongker.
Beomgyu membukanya dan isinya ternyata sebuah sepasang kalung berbentuk gembok dan kunci.
"Apa itu?"
"Ini kalung, Ra."
"Iya, aku tau. Tapi kenapa beli ini?"
"Karena aku tau, akhir-akhir ini aku gak bisa jemput kamu dan itu sebagai balasannya."
Ara menggangguk dan mulai mengambil kalung itu. Tapi langsung dipukul sama Beomgyu. Itu pukulannya pelan kok.
"Balik badan." Ara turuti aja apa kata Beomgyu. Ia ingin punya banyak waktu sama Beomgyu, jadi Ara turuti aja.
Beomgyu mulai memakaikan kalung itu di leher Ara. Kalung yang Ara dapat itu kalung kunci dan Beomgyu gembok. Ara gak ngerti kenapa mereka pakai kalung beda.
"Kok kalungnya beda?" tanya Ara sambil melihat-lihat kalung miliknya dengan Beomgyu. Beomgyu tidak menjawab tapi ia menggenggam tangan Ara dan membawanya ke kelas.
"Kalung ini bisa mengartikan kita, Ra. Kalung kunci yang kamu pakai itu, mengartikan jika aku ada masalah dan tidak ngapa-ngapain, kamu akan selalu ada buat aku, Ra. Dan kalung gembok ini, mengartikan menunggu seseorang datang untuk membukanya."
Ara tak paham dengan ucapan Beomgyu. Maksudnya, dia ngerti artinya tapi perkataan Beomgyu seolah-olah menggambarkan dia lagi ada masalah.
"Masih gak ngerti?"
"Eh, udah ngerti kok."
"Tapi Beom—"
"Beomgyu!"
[🍁]
"Ara!"Ara tetap berjalan tanpa menengok ke belakang sekali pun bahkan beberapa pasang mata melihat mereka. Walaupun ia ingin menghampirinya dan memeluknya, ia tetap kesal. Bagaimana tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim Ara
Fanfiction"Tuhan, bisa kau kembalikan dia kepadaku? Aku berjanji akan menjaganya untukmu." "Untuk sekali ini saja, kumohon." Aku bertemu seseorang yang dapat membuatku selalu bersemangat, akan tetapi dalam beberapa waktu ia harus menjalani kisah hidupnya send...