"Tuhan, bisa kau kembalikan dia kepadaku? Aku berjanji akan menjaganya untukmu."
"Untuk sekali ini saja, kumohon."
Aku bertemu seseorang yang dapat membuatku selalu bersemangat, akan tetapi dalam beberapa waktu ia harus menjalani kisah hidupnya send...
Di hari esoknya, Ara sudah mempersiapkan tugas dan seragamnya. Tugas untuk praktek nanti. Ara sudah berlatih dengan baik hanya tinggal tunggu hasil saja.
Ara berdoa semoga usahanya tidak sia-sia. Ara juga berdoa agar semuanya berhasil. Walau ada beberapa yang membencinya.
Pagi-pagi sekali Ara berangkat dari rumah. Ara menyapa setiap orang yang ia lewati hingga Ara sampai di halte. Untung hari ini tidak banyak orang, tidak seperti kejadian 1 minggu yang lalu. Ah, kejadian itu sangat teringat oleh Ara.
Di sinilah Ara, sekolah yang masih sepi sekali. Keheningan di setiap ruangan hanya ada suara langkah kaki dan pintu yang terbuka dan tertutup.
Sesampainya di kelas, ia bertemu dengan 2 lelaki yang sedang duduk di mejanya dengan kaki di angkat ke meja. Terlihat jelas dari sini, 2 kakak kelas yang selalu mengganggu Beomgyu. Tapi mengapa mereka datang ke kelas Ara sepagi ini? Apa Beomgyu datang pagi?
1 lelaki yabg sedang duduk santai itu kemudian berdiri dan berjalan mendekati Ara. Tatapan dari lelaki itu sangat tajam. Lelaki bernama Kang Shiwa mendorong tubuh Ara hingga terjatuh ke lantai dengan keras.
Ara mengiris kesakitan, memegang bagian tubuh belakang yang terjatuh tadi. Shiwa tersenyum miring menatap Ara yabg terjatuh kesakitan tetapi itu tak berlaku lama. Tatapannya sekarang ia ahlikan ke salah satu lelaki yang sedang berjalan menuju kelasnya.
Tetapi lelaki itu berhenti di tempat dan menatap Ara. Lalu tatapannya bertemu dengan lelaki yang mendorong Ara. Sebenarnya Beomgyu ingin memukul Shiwa tetapi karena dia kakak kelasnya, Beomgyu menghormatinya.
Ara yang melihat Beomgyu langsing bangkit berdiri. Ara menatap ke arah bawah, ia tidak berani menatap Beomgyu. Ara tau Beomgyu pasti marah.
Shiwa mendekati Beomgyu dan menyuruhnya untuk cepat kembali ke dalam kelas. Dan Beomgyu menurutinya tetapi setelah melewati Ara, Beomgyu berhenti tepat di depan Ara.
"Kau tidak apa-apa?"
Ara menggangguk. "Aku tidak apa-apa. Masuklah."
Beomgyu tidak suka melihat Ara seperti ini, Ara yang bahagia saja jangan yang sedih, Beomgyu tidak suka. Beomgyu hanya tidak suka melihat orang terdekatnya sedih.
Beomgyu mengusap kepala Ara dan berkata sedikit sebelum ia masuk ke dalam kelas. "Jangan sedih. Aku tidak mau melihatmu sedih di hadapanku. Aku tidak suka."
Sontak Ara mengangkat kepala. Pipinya sudah memerah semenjak Beomgyu mengatakan sesuatu kepada Ara. Ara tersenyum tipis dan berani menatap Beomgyu.
Beomgyu membalas senyuman Ara dan kembali berjalan ke dalam kelas. Sebelum itu Beomgyu mengubah ekspresinya menjadi serius dan fokus.
Ara dapat mendengar pembicaraan mereka dari luar. Sebetulnya Ara di suruh untuk menunggu di luar karena mereka tak mau seaeorang masuk karena ini urusan mereka.
Selain Ara, ada beberapa murid yang ikut menunggu di luar. Mereka sudah tau lama. Jika sekelas dengan Choi Beomgyu akibat yang didapat adalah menunggu di luar dan tunggu sampai 2 lelaki itu keluar.
Ada yang berkata mereka bisa sampai menunggu 20 menit di luar. Ada juga yang mengatakan ' Jika aku datang pagi, aku akan menunggu selama 30 menit. Wajah kedua lelaki itu sangat senang dan santai. Tetapi saat aku masuk dapat dilihat Beomgyu yang sudah mengerjakan tugas yang sangat banyak. Beomgyu sangat sibuk di pagi hari. Aku merasa kasihan dengannya yang harus mengerjakan tugas kakak kelasnya tiap pagi. Orang tuanya belum mengetahui jika anaknya bekerja keras di pagi hari.'
Cerita dari salah satu murid di kelasnya membuat Ara terharu. Bagaimana tidak? Setiap pagi Beomgyu harus mengerjakan tugasnya bahkan ia tidak boleh dibantu temannya. Itu sangat kejam. Kakak kelas itu harus mendapat imbalan mereka suatu saat nanti.
Ara harus mengatakan kepada siapa ini? Kepada kepala sekolah? Tidak, pasti nanti ia akan di tuduh menjadi pengadu. Ara tidak mau tapi apa buat? Ara ingin hanya pikirannya yang berbeda saja.
Rasanya Ara ingin menikam kedua lelaki itu dari sekolah ini dan menyuruhnya untuk pindah sekolah.
30 menit berlalu.
Kedua lelaki itu sudah terlihat keluar dari kelas. Semua yang sudah menunggu di luar bernafas lega pasalnya kaki mereka sudah lelah untuk berdiri.
Ara memasuki ruang kelas dan benar kata mereka Beomgyu sedang mengerjakan tugasnya. Ara ingin membantu Beomgyu tapi karena banyak yang tidak diperbolehin, Ara urungkan niatnya.
Tapi tetap saja, Ara harus membantu Beomgyu, Ara takut penyakitnya akan kambuh. Apa satu kelas belum tau jika Beomgyu punya penyakit? Sepertinya tidak.
Ara duduk di samping Beomgyu. Ara melirik sebentar ke arah Beomgyu, terlihat dari samping wajah fokus dan tampannya. Iya, Ara kau harus membantu Beomgyu. Dia hanya tidak mau sakit lagi.
Ara mengambil satu buku yabg berada di sampingnya dan membuka satu lembaran yang harus dikerjakan. Tapi itu tidak berhasil. Beomgyu merebutnya kembali dengan cepat, Beomgyu juga menoleh ke arah Ara.
"Biarkan aku membantumu."
"Terima kasih tapi tidak apa-apa. Ini sudah tugasku."
Ara terdiam sejenak dan pelan-pelan melepaskan pegangannya. Sedangkan Beomgyu, ia kembali mengerjakan tugasnya.
Ara tidak boleh seperti ini. Ara harus membantunya. Ara kembali menarik buku tersebut dan mengerjakannya. Ia tidak peduli Beomgyu akan mengoceh dan memarahinya. Yang penting Ara sudah membantunya.
Tapi itu tidak terjadi, selama Ara mengerjakan tugasnya, Beomgyu tidak memarahinya tapi Beomgyu hanya terdiam dan sesekali menghela nafas.
Tugas yang dikerjakan 2 orang sudah selesai sebelum 5 menit bel berbunyi. Ara dan Beomgyu berlari dengan cepat menuju lantai 3, tempat kakak kelas itu berada.
2 menit lagi.
Ara mengetuk pintu itu dan beruntungnya guru belum datang. Tapi yang membuka pintunya itu Jaemyun.
"Shiwa, lihat apa yang sudah aku lihat" teriak Jaemyun dari dalam. Dan itu berhasil memanggil Shiwa yang sedang duduk santai.
"Wah pemandangan apa ini? Seorang kekasih? Wah, aku bertepuk tangan untuk kalian" ucap Shiwa sambil bertepuk tangan dan suara tawa yang menggema kelas.
Beomgyu menyerahkan tugas yang ada di tangannya dan langsung diterima paksa oleh Jaemyun.
[🍁]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini bagi para MOA yang belum mengetahui apa arti dari MOA.
OH YA bagus gak? Komen banyak ya.
Kalau bisa juga komen klu ada yang typo. Lagi males revisi , OK?