Banyak yang tidak mau temenan dengan Choi Beomgyu karena Beomgyu sudah berurusan dengan orang yang salah.
Kelas yang tadi ricuh sekarang menjadi sepi karena kedatangan bapak guru bernama Choi Daniel.
"Selamat pagi anak-anak" sapa Pak Daniel dengan ceria. Pak Daniel adalah salah satu guru yang paling disukai banyak siswa disini. Bukan hanya kegantengannya, kebaikan juga ada. Pak Daniel juga bisa menjadi teman curhat para siswa.
"Selamat pagi."
"Hari ini kita kedatangan murid baru. Jadi semoga kalian bisa berteman dengan baik. Mari silahkan masuk" ucap Pak Daniel mempersilahkan murid batu masuk.
"Annyeong, nama saya Kim Ara senang berkenalan dengan kalian" ucap Ara sopan. Jieun sekarang masuk kelas 11A
"Woww" ucap salah satu murid bernama Kang Taehyun. Ara hanya tersenyum tipis.
"Ok, Ara kamu bisa duduk di samping Choi Beomgyu. Silahkan angkat tanganmu, Choi Beomgyu." ucap Pak Daniel karena hanya ada satu kursi yang tersisa yaitu di samping Choi Beomgyu.
Banyak yang kaget, tidak terima bahkan ada yang menatap sinis. Beomgyu hanya menundukkan kepala tidak berani melihat ke arah Ara.
"Hai" sapa Ara dengan sopan.
"Hai" balas Beomgyu yang kini berani menatap Ara. Setelah berkenalan, Beomgyu kembali menundukkan kepalanya. Ara masih tidak mengerti kenapa Beomgyu masih menundukkan kepala.
Hari ini Pak Daniel mengajarkan Biologi. Pelajaran yang di sukai oleh Ara. Ara paling bisa biologi daripada fisika. Entah kenapa Ara tidak bisa menghitung untuk fisika.
🐽🐽🐽
"Ok, sekarang kalian lanjutkan. Ingat PR dan jangan lupa makan ya" ucap Pak Daniel sambil membereskan alat tulis dan buku.
"Terima kasih pak" ucap seluruh murid yang ada di kelas ini.
Murid berlalu lalang pergi meninggalkan kelas. Bel sudah berbunyi daritadi. Ada yang dikelas, ada yang langsung pergi, ada yang tungguin.
"Hai" ucap seorang gadis bernama Im Dahee. "Oh hai" balasku. Aku tidak tau jika ada yang temanan denganku walaupun aku duduk disamping Choi Beomgyu. Selama pelajaran tadi tidak ada yang mau temenan denganku mungkin ada tapi mereka takut karena Choi Beomgyu duduk disampingku.
"Im Dahee."
"Kim Ara."
Tanpa mengetuk 2 orang cowok datang dari luar. Tentu saja itu Kang Shiwa dan temannya yang dapat kulihat dari nametagnya Kim Jaemyun. Aku menatap mereka tajam. Im Dahee yang tadi di sampingku pergi meninggalkan kelas. Mungkin dia takut. Atau entahlah, aku hanya tidak suka melihat Kang Shiwa dan Kim Jaemyun. Entah karena apa? Mungkin karena mereka mengganggu Choi Beomgyu.
"Nih bantuin temanku kerjain tugasnya" ucap Shiwa yang melempar banyak buku di meja yang aku tempati. "Dan ingat Choi Beomgyu, jika cewek ini menghalangiku lagi, aku akan mencampakkannya" ucap Shiwa lagi yang sekarang menatapku tidak suka.
Aku menatap ke arah Shiwa dan seketika aku berdiri dari meja.
"Siapa kamu yang berani mencampakkan aku, huh? Emang aku siapa kamu?" balasku tak kalah."Masih nanya, huh?" ucap Jaemyun yang mulai mendekatkan wajahnya sehingga aku bisa mendengar nafas dari Jaemyun. Aku tegang dan langsung mendorong tubuhnya menjauh.
Mereka langsung pergi dari hadapanku dan kulihat Beomgyu yang masih menundukkan kepala. Aku pun langsung mendekatinya.
"Kau tidak lapar?" tanyaku yang melihat ke arahnya yang seperti belum makan. "Kenapa kamu mau mengerjakan tugas mereka?" tanyaku lagi. Beomgyu kini menaikkan kepalanya.
"Ini tugasku."
Aku terkejut. Ya, Beomgyu termasuk murid pintar. Tapi dia tidak terbuka kepada siapapun. Apa ia takut? Atau mungkin ada hal lain?
"Makan ini." Kuberikan makanan yang diberi oleh bibiku. "Tidak, kau saja yang makan lagipula aku sudah banyak makan tadi" balasnya yang masih mengerjakan tugas mereka.
"Tidak, kau tadi hanya makan dikit. Jadi makanlah" ucapku yang tidak mau ia harus kelaparan karena harus mengerjakan tugas dari pelajaran tadi. Termasuk orang pintar juga Choi Beomgyu. Beomgyu terus menolak tapi aku memaksanya dan akhirnya ia mau makan. Aku tersenyum melihatnya makan. Untung aku bawa roti kalau tidak mungkin aku sudah kelaparan.
Gimana bagus gak?
Semoga kalian suka ya. Terima kasih buat yang sudah vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim Ara
Fanfiction"Tuhan, bisa kau kembalikan dia kepadaku? Aku berjanji akan menjaganya untukmu." "Untuk sekali ini saja, kumohon." Aku bertemu seseorang yang dapat membuatku selalu bersemangat, akan tetapi dalam beberapa waktu ia harus menjalani kisah hidupnya send...