Chapter 14

38 8 0
                                    

Sekarang sehari-hari semua sama, termasuk dengan Ara dan Beomgyu, mereka semakin dekat dan perasaan mereka semakin bertambah.

Mereka masih malu untuk mengungkapkan perasaan mereka, apalagi jika itu bukan waktu yang tepat.

Ara ingin secepatnya memberi tahu Beomgyu jika ia menyukainya, hanya saja masih belum ada waktu yang pas untuk mengungkapkan.

"Ara."

Ara menoleh ke sumber suara, ia menemukan Beomgyu yang sedang melambaikan tangannya, Ara berjalan mendekati Beomgyu dan Beomgyu juga berjalan mendekati Ara.

Mereka saling bertatapan cukup lama. Hingga akhirnya Ara membuka suara.

"Hei, beruang. Ayo, nanti kita bisa terlambat" ucap Ara saat ia tau jika Beomgyu sedang menatapinya begitu dalam.

Beomgyu tidak terkejut sama sekali, malah ia memalingkan mukanya guna menghindari tatapan dari Ara.

"Hei, aku ini bukan beruang yang gampang kau bilang. Aku ini punya nama."

Ara memutar matanya malas, lalu ia berjalan sendiri meninggalkan Beomgyu yang sedang diam disana. Entah apa yang dipikirkan Beomgyu sekarang?

"YA! CHOI BEOMGYU."

Alhasil teriakkan itu membuat si empu terkejut dan langsung menghampiri Ara yang sedang melipat tangannya di dada.

"Hehe... Maafkan aku, ya."

Di saat-saat seperti ini bisa aja ia tertawa. Menyebalkan.

Mereka berdua cukup diam saat perjalan ke sekolah tadi, mungkin Ara yang sedang malas atau gimana? Tapi keheningan ini membuat ia berpikir jika Beomgyu akan mengatakan sesuatu.

Tapi sebelum itu, Ara akan berbicara duluan.

"Beom—"

"Ara."

Tidak, Ara tidak bisa berbicara, Beomgyu memotong percakapannya. Ia tidak jadi untuk mengatakan hal tersebut.

"Kau duluan."

"Tidak, kau saja, lagian aku tidak jadi. Aku lupa ingin mengatakan apa."

"Oh, baiklah."

"Jadi?"

Beomgyu berhenti di tempat, yang membuat Ara kebingungan, pasalnya mereka sudah di depan sekolah.

Beomgyu berbalik badan menjadi menghadap Ara, kemudian ia menggenggam kedua tangan Ara. Ia menatap sangat dalam, berusaha mencari satu titik dimana tempat itu yang akan mengisinya.

"Ra, aku berterima kasih banyak sama kamu karena waktu itu kamu bantu aku, dan ini juga sudah lma aku pendam. Tapi... Sebenarnya aku suka kamu, Ra. Bukan suka, tapi mencintai kamu. Hm... Gapapa kalau kamu menolak a—"

"Aku juga." Ara memotong perkataan Beomgyu yang belum selesai. Tapi dua kata itu sudah dapat menjelaskan apa yang ingin ia sampaikan.

"Kau yakin?"

"Tentu saja."

"Jadi?"

"Jadi apa?"

"Jadi mulai hari ini kita sudah resmi."

Ara terkejut mendengarnya sekaligus ia senang, akhirnya yang dinanti nantikan sudah terwujud.

Beomgyu mulai menggenggam bahkan ia mulai memasukkan jarinya di sela-sela jari Ara. Dan menuntutnya ke dalam sekolah.

Orang-orang yang ada di sekolah sudah terbiasa melihat kedua orang ini sering jalan bareng, bahkan dapat mereka simpulkan jika nanti mereka akan menjadi sepasang kekasih.

Lit Candle | Choi Beomgyu | Kim AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang