Chapter 17

1.3K 146 23
                                    


*****

And from there,You are my imagination-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

And from there,
You are my imagination-

*****

"Terima kasih."

Tuhan- jantung Rowoon tidak baik, Sehun menatap coklat panas dengan mata berbinar ketika dia menerimanya, lalu menyeruputnya sedikit. Rowoon jadi bertanya-tanya bagaimana bisa seseorang secantik dia?

Merasa diperhatikan, Sehun menatap Rowoon yang balas menatapnya lekat. Pemuda itu nampak memiliki pertanyaan di benaknya.

"Kenapa?"

Rowoon tersentak dan melengos. Sehun mengangkat alis, apa dia salah lihat? Mengapa telinganya memerah?

Sekarang, wajahnya terlihat ragu. "Maaf jika lancang tetapi saya perhatikan Anda tampaknya mengalami kesulitan tidur belakangan ini, apa itu.. benar?"

"Ya."

"Kenapa? Apa sesuatu mengganggu Anda?"

"Aku akan menjawabnya tapi aku punya permintaan dan kau pasti akan melakukan apa yang kusuruh, bukan?"

"Tentu, tuan."

"Pertama, duduklah."

Rowoon menurut, dia berhadapan dengan Sehun sekarang.

"Kedua, berhenti bersikap formal padaku."

"Soal itu saya tidak bisa-

"Kau kacungku dan kau tidak diizinkan menolak." Sehun mengerutkan kening. "Rasanya aneh mendengarmu bicara begitu formal dan jika aku boleh mengatakan itu membuatku sedikit tidak nyaman. Jadi bisakah kau bicara santai saja padaku?"

"Y-ya, tuan-"

"Tuan? Bicara santai yang kumaksud seperti bicara dengan teman, bukan tuanmu."

"Itu tidak diizinkan," guman Rowoon, menelan ludah.

"Kenapa tidak?" Sehun meletakkan cangkir coklat panasnya di atas meja. "Aku yang menentukan peraturan, mulai sekarang kau harus memanggilku dengan namaku." katanya kesal. Rowoon mengangguk dengan ragu.

Sehun mendengus melihat responnya. "Aku tahu aku agak cerewet, maaf."

"Tidak, tidak perlu meminta maaf," sahut Rowoon pelan, yang membuat senyum terbit begitu cepat di wajah Sehun.

"Itu artinya aku bisa menganggapmu teman?"

"Tentu, Anda bisa-" Secepat itupula senyum Sehun luntur, cemberut dan Rowoon berdehem. "M-maksudku tentu saja, Sehun."

Sehun menyeringai. "Terdengar lebih baik."

Tersipu, Rowoon menahan kuat-kuat agar tidak tersenyum, dia berdehem. "Jadi, boleh.. aku tahu apa yang menganggumu?"

My Rival Is Crazy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang