Chapter 14

1.4K 144 12
                                    

Happy reading~~~
.
.
.

Rapat telah selesai semenjak 30 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rapat telah selesai semenjak 30 menit yang lalu. Kini yang dia lakukan hanyalah bersandar di sofa dengan mata terpejam seraya menenangkan pikirannya yang tengah berkecamuk. Derap langkah terdengar di telinga dan Kai tak tertarik untuk memeriksanya.

"Kai."

Dia menghela napas, masih dalam posisinya.

"Kau mengabaikanku?"

Mata Kai terbuka, menatap Kyungsoo dengan malas. "Jika kau datang untuk mengomel sebaiknya kau pergi, Kyung. Aku tidak dalam kondisi mendengarmu."

Kyungsoo menggeleng lalu mendudukkan diri di samping Kai. Tangannya bergerak meletakkan paper bag yang dibawanya ke atas meja dan dengan tenang mengeluarkan benda di dalamnya.

Kai hanya mengamati dalam diam.

"Ini resep baru, aku berencana menambahkannya dalam menu saat restoran cabang dibuka." Kyungsoo berguman, menyerahkan sumpit kepada Kai. "Cobalah."

Dia mendesah, kepalanya berdenyut lagi.

"Pasti sulit, bukan?" Kyungsoo tersenyum. "Baekhyun menceritakannya padaku, kau harus makan dan menambah energimu. Pertengkaran selanjutnya mungkin akan datang dalam waktu dekat."

Lucunya, Kai terkekeh, antara merasa terhibur dan simpati pada dirinya sendiri. Menegakkan tubuh, tangannya bergerak mengambil sumpit dan mulai menyuap makanan yang dibuat Kyungsoo.

"Bagaimana?"

"Seperti biasa, masakanmu tidak pernah mengecewakan."

"Aku mengharapkan pujian lain."

"Kau melakukannya dengan baik."

Kyungsoo mendengus. "Apa sulitnya mengatakan enak," gumannya, menatap Kai yang memakan masakannya dengan lahap. Dia menyerngit bingung. "Apa seenak itu?"

"Aku butuh tenaga menghadapi Sehun lagi," ucap Kai di sela kunyahan.

Dia menaikkan alis dan berkomentar. "Masalah kalian seperti tidak ada habisnya."

"Salahkan dia yang keras kepala."

"Sehun bukan satu-satunya yang keras kepala."

Kai berhenti, menatap Kyungsoo sejenak lalu kembali memasukkan potongan ayam yang diberi bumbu khusus ke dalam mulutnya. Dia kembali makan dengan khidmat.

Kyungsoo menaikkan alis, dia beranjak sebentar lalu kembali dengan segelas air di tangannya.

"Aku bertemu Jackson saat ingin masuk ke ruanganmu."

Dia bisa melihat perubahan raut muka Kai meski pemuda itu berusaha tidak terlalu menunjukkannya. "Apa yang dia katakan?"

Menghela napas, Kai meletakkan sumpit dan mengambil gelas yang disodorkan Kyungsoo. "Sehun marah, dia melempar semua barang," ucapnya, kemudian menegak air.

My Rival Is Crazy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang