Chapter 34

997 87 28
                                    

____________

He's not perfect but he's all I want, I want to take care of him (Sehun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

He's not perfect but he's all I want, I want to take care of him (Sehun)

*****

Menjelang siang, Sehun bangun dengan erangan pelan. Dia merintih setiap kali mencoba bergerak. Seluruh tubuhnya sakit dan beberapa bagian terasa berdenyut-denyut, tulang-tulangnya seakan remuk, holenya perih, setidaknya akan memerlukan waktu sehari dua hari untuk sembuh. Sehun bahkan tidak yakin ia bisa berjalan tanpa pincang.

Begitu duduk, sakit yang menyengat dan membakar di bawah pinggangnya menjadi tak tertahankan. Sehun meringis dan kembali terbaring. Pikirannya kosong untuk sejenak, matanya mengerjap menatap langit kamar. Otaknya bekerja mengulang memori semalam. Lantas jantungnya berdegup, rona kemerahan mekar di wajah Sehun semerbak hingga ke telinga.

Itu di luar kendali. Tidak seperti yang Sehun inginkan, pengakuannya datang lebih cepat dari yang ia kira. Seperti terjebak, mutiara hitam Kai seolah menjeratnya dalam sihir, meminta Sehun untuk menyerah dan mengungkap segala hal yang dia miliki. Lebih tepatnya hampir, belum cukup membuat sisi egoismenya dibatalkan.

Di sisi lain, pada kenyataannya Sehun merasa bersyukur pengakuan itu keluar dengan halus. Ketika dia mengatakannya pada Kai, seperti bebannya telah diangkat dan kepuasan memenuhi hati Sehun. Dia lebih dari sadar bahwa akan sulit baginya mengakui secara verbal tanpa kemungkinan Sehun akan mempermalukan dirinya sendiri di depan Kai. Secara garis besar, semua berjalan sempurna tadi malam.

Dengan bagian terbaiknya, tidak pernah Sehun merasa sangat benar dengan apa yang dia lakukan selama menikah, mungkin juga dalam hidup.

Sehun merasakan hal yang sama saat dia melihat Kai. Hatinya berdesir dan dadanya diselimuti perasaan hangat. Dia pasti mencintai Kai begitu banyak. Sehun ingin menjaganya, keinginan itu tumbuh untuk melindungi Kai dari segala hal buruk di dunia. Sehun ingin menjaga sinar kebahagiaan itu tetap di wajah Kai. Hanya dengan memikirkan, senyum mengembang di wajahnya.

Tak lama kemudian suara pintu diklik, Sehun sedikit mengangkat kepala untuk menatap Kai yang baru saja masuk dengan seringai kelewat lebar.

Sehun balas tersenyum dan memekik saat Kai menyerbunya dengan kecupan mesra di seluruh wajahnya. Tangan Sehun terangkat menghalangi bibir mereka dari bertemu.

"Kai, hentikan! Bantu aku duduk!"

Kai tampak bingung, matanya berkedip hampir terlihat polos. Sehun selalu terperangah dengan sisinya yang satu ini, Kai yang sekarang tampak imut, berkebalikan dengan yang— Woah.. sulit dijelaskan. Sehun tidak yakin kata yang tepat mendeskripsikannya. Kai sukses membuatnya pingsan untuk kedua kali saat berhubungan seks. Menakjubkan!

Kai terkekeh dan mencuri kecupan di pipinya. "Sehunnieku yang cantik, aku sangat mencintaimu sampai rasanya ingin mati. Ayo selamatkan aku dengan morning kiss!"

My Rival Is Crazy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang