Chapter 33

1.2K 104 46
                                    

_________

I found you among the stars—Kim Kai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I found you among the stars
—Kim Kai

*****

Sungguh. Pemandangan erotis yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun, Kai akan mengambil kematian jika itu diperlukan untuk membuatnya berada dalam posisi ini selamanya. Kai bersandar dengan Sehun di atasnya, seluruh wajahnya memerah, dadanya turun naik setiap kali ia mengambil napas, bibir sewarna cherry itu terlihat bengkak dan mengkilap.

Ketika telah menemukan posisi yang dirasa tepat, Sehun menarik napas. Satu tangannya bertumpu di dada Kai sedang satu lainnya memegang penis Kai yang kini bergesekan dengan pantatnya. Keningnya mengerut khawatir ketika merasakan kekerasan dan ketebalan yang dirasa berlebihan di telapak tangan. Tidak, bahkan panjangnya juga— Tidak normal! Bagaimana mungkin ini bisa masuk—?!

"Muat Sayang, kita sudah melakukannya seperti seribu kali."

Betapa memalukan, Sehun memberi Kai pandangan kesal. "Kita tidak melakukannya sebanyak itu," katanya hampir setengah berbisik.

Tak ingin membiarkan kekhawatiran mempengaruhinya lebih jauh, Sehun menyelaraskan penis sekeras batu milik Kai ke pintu masuknya. Merendahkan tubuh dengan hati-hati dan saat kepalanya mulai memasuki liang sempit, keduanya mengerang tertahan. Air bergerak di sekitar mereka, sakit menyebar perlahan-lahan dan Sehun menggigit bibir, prosesnya seperti bertahun-tahun. Dia mendesah pada perasaan aneh saat air juga turut masuk bersama dengan penis Kai yang mengisinya.

"Kau sangat cantik, Sayang, kau hampir mengambil semua penisku."

Sehun menatap Kai setengah tak percaya. "Milikmu sangat besar."

Kai menyeringai. "Aku akan menganggapnya sebagai pujian."

"Seberapa banyak yang tersisa?"

"Lebih dari setengah."

"Brengsek! Jenis monster apa yang kau miliki?"

Kai terkekeh. "Ingin aku membantu?" Dia bertanya sembari mengangkat alis sugestif, tangannya yang semula berada di paha Sehun kini merambat ke pinggulnya. Seolah-olah membaca niat Kai, Sehun terbelalak ngeri dan berusaha menjauhkan tangannya dengan panik.

"Kai! T-tidak! Tunggu sial— AKHH!" Satu dorongan kuat menekan tubuhnya ke bawah, lubangnya terasa perih, terbuka lebar menelan seluruh penis Kai.

Sehun meringis, matanya seketika berembun. Napas tersengal dengan tubuh gemetar, dinding dalamnya berkontraksi hebat, merasakan batang berurat Kai yang menegang. Sedang Kai di sisi lain mengerang merasakan nikmat akan penisnya yang berdenyut-denyut, sensasi panasnya Sehun dan dinginnya air membawa kenikmatan tersendiri yang begitu adiktif.

My Rival Is Crazy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang