Chapter 27

1.2K 127 74
                                    

Hai! Jangan bosan kasih vote sama coment yaa, dan jangan lupa baca note di bawah^-^

Thank you!

_______

You were the hardest lesson I ever had to learn-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You were the hardest lesson I ever had to learn-

*****

"Fuck! Berhenti menyeretku!"

Menarik tangannya dari Jungkook, Sehun menghela napas sesaat sebelum berbalik untuk menatapnya. "Bisakah kau tidak berteriak, aku hanya minta sedikit waktu untuk-"

"Tidak ada yang perlu dibicarakan, kau hanya membuang waktuku yang berharga." Jungkook melengos, menatap sekitarnya. Kini mereka di taman, berdiri tepat di atas jembatan kayu. Suasana sepi dengan lampu-lampu kecil di sekitar, tempat ini sejujurnya sangat cocok untuk sepasang kekasih.

"Aku tidak tahu kau sangat membenciku."

"Jangan berlebihan dan mengapa aku harus membencimu? Satu-satunya fakta adalah kita tidak punya urusan apapun sekarang."

"Oh ya, lalu apa yang kau lakukan disini?" Sehun menaikkan alis, dagunya terangkat angkuh. "Kau bisa membebaskan tanganmu dengan mudah namun kau hanya membiarkanku membawamu."

Jungkook meludah. "Kesimpulan yang salah."

"Sampai kapan kau ingin menghindariku?"

Jungkook menatap Sehun seolah-olah ia membuat lolucon. "Aku menghindarimu? Lucu sekali Oh Sehun, kau pikir duniaku terpusat padamu, huh?" Dia mendecak sinis. "Aku punya banyak hal penting untuk dilakukan."

Sehun mengernyit, ekspresi tidak senang nampak begitu ketara di wajahnya. "Kau pergi begitu kau melihatku, apalagi namanya jika bukan menghindar?"

"Jangan salah paham, aku menemui kekasihku."

"Upaya yang gagal menipuku, Jungkook." Sehun mencemooh. "Taehyung mengatakan kekasihmu berada di Paris. Kau mungkin bodoh tapi gunakan alasan yang masuk akal."

Jungkook sebaliknya menyeringai. "Katakan saja aku brengsek."

Terdiam sejenak. Sehun menghela napas, tangannya mendadak gatal ingin memukul pria di hadapannya. "Aku tahu kau bukan orang yang seperti itu."

Dia mengangkat bahu. "Semua orang berubah."

Benar. Tidak ada yang persis sama. Mereka. Termasuk juga hubungan keduanya.

Sehun mendesah lelah. "Maafkan aku, aku hanya..." Sebenarnya apa yang dia harapkan? Dan mengapa hatinya berdenyut sakit kini? Sehun tidak bisa menemukan kata yang tepat, tidak ketika gumpalan perlahan naik ke tenggorokan dan menelan suaranya.

Bola mata Jungkook menatap jauh ke bola Sehun. Ada banyak emosi disana dan untuk beberapa detik ia terdiam, sebelum seutas senyum tipis timbul di wajahnya sembari berkata. "We're done, Sehun. I'm done with you."

My Rival Is Crazy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang