Chapter 08

1.8K 185 37
                                    

You didn't go through it all for nothing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You didn't go
through it all for nothing

*****

Minum, minum, dan minum lainnya. Begitulah akhirnya ketika Sehun telah mencapai batasnya. Payah. Dia berniat bersenang-senang tapi pikirannya tidak pernah tenang. Bayangan Kai seakan-akan menghantuinya kemana-mana.

Sehun mendecak. "One more."

Bartender itu menatapnya dengan cemas sebelum memberinya segelas lagi, dia tidak bisa menghitung berapa banyak yang Sehun pesan selama satu setengah jam terakhir.

Sehun menenggak minumannya sekali lagi dan menunjuk ke gelasnya. Bartender itu memutar matanya sebelum memberinya alkohol lain. "Are you going to drink yourself to death tonight, dude?" Bartender itu bertanya dengan kening berkerut.

Sehun berhenti, dia berkedip beberapa kali lalu bibirnya menjadi cemberut. "Setidaknya aku akan mati dengan tenang," gumannya, tangannya bergerak mengusir. Bartender itu menggelengkan kepalanya, beralih melayani pelanggan lain.

Sehun menelungkupkan wajahnya di meja bar. Sudah lama dia tidak mabuk seperti ini dan kepalanya terasa berputar sekarang. Bodoh jika dia mengemudi dengan keadaan ini kecuali dia memiliki tekad untuk mati. Nah, itu tidak ada bedanya dengan bunuh diri.

Usapan lembut di pinggang sontak membuatnya terkejut, Sehun mengangkat wajah untuk menemukan seorang lelaki dengan banyak tindikan di telinga. Matanya berkilat nakal dengan senyum sugestif di wajahnya. Sehun mendecak.

Dia sudah hampir mengumpat sedetik sebelum lelaki itu dibuang darinya. Sehun menyipitkan mata, pandangannya terfokus pada sosok familiar yang sedang memukul brutal pemuda yang tadi menyentuhnya.

Club yang tadinya riuh berubah jadi ricuh dengan teriakkan histeris sana-sini. Semua orang di usir paksa, pengunjung club protes tak terima. Ponsel mereka diambil kemudian dirusak dan untuk menutup mulut atas kejadian yang sempat mereka lihat, sejumlah uang dengan nonimal besar disuguhkan. Tidak ada yang menolak. Lebih tepatnya mereka tidak diizinkan menolak.

Kai meludah kasar. Yang dia inginkan sekarang hanya memukul pria itu sampai mati. Diliriknya pria yang kini terkapar tak berdaya, wajahnya penuh dengan memar dan luka. Dia nampak sekarat. Meskipun Kai sangat ingin membunuhnya, tapi ini bukan pilihan terbaik terlebih dengan Sehun di sekitar. Lagipula, kematian terlalu mudah. Orang ini harus menderita untuk yang waktu lama.

Kai mendengus. Pandangannya mengedar ke sekeliling dan mengangguk puas. Club telah dibersihkan. Jackson bergegas ke arahnya.

"Kau sudah pastikan tidak akan ada masalah?"

"Ya, Tuan. Saya sudah mengurusnya."

Kai kembali mengangguk. Pandangannya kembali mengedar ke sekeliling club yang seakan-akan habis diterpa badai. Dia menghela napas panjang. "Bakar tempat ini lalu berikan kompensasi pada pemiliknya 5x lipat. Katakan padanya untuk tutup mulut. Jika diperlukan suruh agar dia membuat pernyataan palsu, mengerti?"

My Rival Is Crazy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang