Chapter 23

1.4K 132 34
                                    

*****

Ditengah siang hari yang panas, Kai dengan santainya berenang di kolam outdoor mansion, sedang Sehun yang tak jauh hanya duduk mengawasi dengan payung besar yang menaungi.

Dia benci panas, dia tidak suka dengan segala kegiatan yang membuatnya berkeringat. Oke, dengan beberapa pengecualian. Khususnya aktivitas di atas ranjang bersama Kai. Seraya menyeruput jus jeruknya, Sehun menatap Kai dengan penuh minat. Kulit tan kecoklatan itu mengkilat terpapar sinar matahari, menjadikannya lebih seksi berkali-kali lipat.

Berulang kali, Sehun menyipitkan mata. Memaksimalkan penglihatan, memastikan ia mendapat semua pemandangan tubuh yang dipahat sedemikian rupa oleh Sang Pencipta. Rasanya, dia ingin menceburkan diri dan bergabung bersama Kai. Yang menyebalkan adalah fakta bahwa ia tidak bisa berenang.

Bibir tipisnya mengulas senyum kala pandangannya bersinggungan dengan Kai, dengan tangkas suaminya itu naik dari sisi kolam. Darah menjadi terkumpul di wajah Sehun saat matanya menangkap Kai hanya mengenakan boxer.

"Menikmati pemandangan?" tanya Kai menyeringai.

Sehun menukik alis. "Kau tidak semenarik itu, Tuan Kim, jadi jangan terlalu percaya diri."

Dia tertawa kecil. "Tentu, kau bisa menganggapku lupa seberapa sering kau memuja tubuhku saat kita bercinta."

Sehun melengos, semakin memerah. Dia menekuk kakinya yang sedari tadi selonjoran. "Kau sudah selesai? Kenapa tidak segera membilas tubuhmu dan mendapatkan tampilan yang lebih pantas?"

"Ini ajakan mandi bersama?" Alis Kai terangkat, menggoda. "Aku tidak tahu kau begitu putus asa ingin melihatku telanjang." Ruang yang tersisa membuat Kai segera mengambil tempat disana.

"Ya ya ya! Aku akan membunuhmu jika kau macam-macam!" Sehun menjadi panik saat Kai semakin mendekatkan tubuh.

"Kau hanya harus memintanya, jadilah baik dan aku akan memberikan yang kau inginkan." Perkataannya sontak membuat Sehun terengah, menatap Kai dengan horor.

"Fuck you!"

"Mengumpat, huh? Kau ingin dihukum rupanya."

Cemberut total memenuhi wajah Sehun, Kai terkekeh. "Kau sama sekali tidak ingin berenang? Aku bisa mengajarimu."

Dia mengernyit sejenak sebelum akhirnya menggeleng. "Nanti saja."

"Aku akan menjagamu, aku tidak akan mengalihkan pandanganku sedetik pun, kau tidak perlu khawatir akan tenggelam."

"Aku tidak khawatir, Kai. Aku juga tahu kau akan menjagaku hanya saja aku benar-benar tidak ingin membuat tubuhku basah saat ini." Sehun tidak ragu Kai tidak akan membiarkannya tenggelam namun tetap saja, dia benar-benar enggan bersentuhan dengan air sekarang. Ia mengerutkan kening. "Dan lagi kau tidak perlu berlebihan. Aku bukan anak kecil yang akan terpeleset begitu masuk ke kolam."

"Tetap saja kau masih perlu diawasi."

Hening untuk sejenak. Kini Kai yang mengerutkan kening kala mendengar Sehun terkekeh. "Kenapa?"

Sehun menyeringai. "Rasanya lucu mendengarmu sangat perhatian mengingat aku pernah hampir mati tenggelam karenamu."

Darah segera meninggalkan wajah Kai, pikirannya mendadak kosong, ekspresinya bergeser menjadi bersalah dan penuh penyesalan. Dia menelan gugup. "Aku.. tidak menyangka kau tidak bisa berenang."

Sehun menaikkan alis lalu mencibir. "Kau beruntung seseorang datang menolongku saat itu, jika tidak Suho hyung tidak akan membiarkanmu lolos dengan mudah."

"Apa hyungmu tahu?" Kai terkejut. Dia kadang bertanya-tanya mengapa Suho selalu menatap sinis ke arahnya dan mungkin ini sedikit menjelaskan. Dia tidak suka dengan pengganggu adiknya.

My Rival Is Crazy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang