Bag. 15

1K 165 48
                                    

Setelah bertemu denganmu duniaku yang semula gelap kini tampak kembali berwarna.

***

Dheo berjalan menghampiri Aran yang kini duduk di belakang rumah, tepatnya di pinggir kolam renang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dheo berjalan menghampiri Aran yang kini duduk di belakang rumah, tepatnya di pinggir kolam renang. Temannya itu tampak berkali-kali menghembuskan napas berat, seolah-olah ada yang mengganggu pernafasannya.

"Jadi, Chika emang pacaran sama Badrun ya?" Dheo duduk tepat di samping Aran.

"Gue nggak mood bahas itu." balas Aran tanpa menoleh sedikitpun, pandangannya lurus menatap ke kolam.

Dheo menepuk pundak Aran beberapa kali, "Well, ternyata kisah lo sama Fiony emang mirip ya."

"Gue emang nggak tau jelas sih tentang gimana hubungan lo sama Chika sampai akhirnya berakhir. Tapi, gue yakin selalu ada alasan kenapa orang jahat sama kita." lanjut Dheo.

Aran menghembuskan napasnya, "Lo kenapa tiba-tiba datengin gue?"

"Ya, mau mastiin lo nggak berbuat hal aneh." jawab Dheo.

Aran mendengus, "Gue baik-baik aja, cuma males aja lihat mukanya lama-lama."

"Kalau lo terus menghindar, lo nggak akan bisa berdamai sama masa lalu. Masalah tuh untuk diselesaikan bukan untuk dihindari." jelas Dheo.

"Lo kalau nyamperin gue buat ceramah doang mending pulang sana tidur terus mimpiin Jinan. Gue tau lo cuma bisa dapetin Jinan dalam mimpi doang soalnya." balas Aran.

Dheo berdecak, "Niat gue baik loh nyamperin lo, eh malah dibalas perkataan nggak baik. Untung gue udah biasa denger lo ngomong begini, Ran."

Aran terkekeh, "Sorry ya, lagian mau sampai kapan sih nyamar jadi cowok nerd?"

"Sampai gue dapetin Jinan." jawab Dheo mantap.

"Bukannya tujuan awal lo jadi nerd itu biar dapet temen yang tulus? Bukannya lo udah dapetin itu semua? Ada gue, Aldo, Mirza, Oniel, Lulu, Olla, Flora, Chandra bahkan sekarang nambah Jessi sama Fiony. Udahin deh tuh pura-pura nerd lo, lo harus jadi diri sendiri buat dapetin orang yang lo suka." kini giliran Aran yang berucap panjang lebar.

Tampilan Dheo selama di sekolah memang bisa dibilang cukup cupu dari teman-temannya yang lain. Tapi, hanya sebatas di sekolah jika diluar laki-laki itu tampak sangat keren meski tetap dengan kacamatanya itu.

"Kok sekarang jadi lo yang ceramahin gue sih?" Dheo mendengus sebal.

"Biar impas aja, tapi gue serius deh lo harus ubah penampilan lo. Gue jamin Jinan bakal langsung klepek-klepek sama lo!" ucap Aran.

Hiraeth [Fiora]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang