Bag. 32

513 89 14
                                    

Sesekali egois untuk nggak mikirin orang lain itu gapapa, 'kan?

🍂

Minggu pagi seperti biasa Fiony memilih untuk menghabiskan waktunya seharian di atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi seperti biasa Fiony memilih untuk menghabiskan waktunya seharian di atas kasur. Panggilan dari Maminya yang menyuruhnya untuk keluar kamar ia abaikan begitu saja. Bukan ingin menjadi anak durhaka, namun Fiony merasa tubuhnya sangat lelah karena hari Sabtu kemarin menghabiskan waktu satu hari penuh bersama Jessi dan Indah untuk bermain berbagai macam wahana di Trans Studio Cibubur.

"CEPIO BANGUN!! ADA KAK ARAN LOH DI BAWAH!!!" teriakan dari luar pintu kamarnya membuat Fiony yang semula bermalas-malasan di atas kasur langsung lompat dan berlari kecil untuk membuka pintu kamar.

Ceklek~

"Duh.. Freya jangan teriak-teriak," Fiony menampilkan wajah sekesal mungkin agar tak terlihat senang akan kedatangan Aran.

"Tuhkan, Mami Cepio belum mandi!!" teriak Freya lagi mengadukan penampilan kakaknya yang masih betah memakai baju tidur sama seperti semalam.

"FIONY!! MANDI!!" detik berikutnya Fiony mendapatkan omelan telak dari sang Mami.

"Hadeh,"

Pada akhirnya Fiony hanya bisa memasrahkan diri untuk mendapatkan ceramahan dari Shani di hari liburnya ini.

"Iya ini mau mandi,"

Fiony kembali menutup pintu kamar untuk menuju kamar mandi yang terletak di kamarnya. Cuaca dingin akibat hujan yang tak berhenti sejak semalam membuat Fiony malas menyentuh air.

Lima belas menit kemudian perempuan cantik dengan tahi lalat di bawah mata yang menjadi ciri khasnya itu sudah selesai dengan aktifitas membersihkan dirinya. Fiony dengan balutan handuk kimono itu berjalan menuju wardrobe dan segera memakai baju santai karena memang ia tak berniat untuk pergi kemana-mana hari ini.

Zee : fiony bisa kita ketemu?

Fiony yang sedang duduk di meja rias melirik sekilas pada layar ponselnya yang tiba-tiba menyala. Helaan nafas dalamnya langsung terdengar begitu saja saat ia berhasil membaca satu pesan yang masuk.

Sejak kedatangan Zee terakhir di rumahnya waktu itu, Fiony terus menerus mendapat gangguan dari si mantan kekasihnya itu. Entah sudah pesan ke berapa dalam satu minggu terakhir laki-laki itu mengajaknya untuk bertemu.

Namun perasaan sakit yang dibuat oleh Zee membuat Fiony enggan untuk menemui masa lalunya itu. Jika perlu Fiony ingin menganggap bahwa ia tak pernah mengenal Zee.

Hiraeth [Fiora]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang