Bag. 21

946 128 21
                                    

"Apa gunanya mata, jika kamu hanya menilai seseorang dengan menggunakan telinga?"

🍃

"Udah makan belum lo?" Mirza mengalihkan pandangan sejenak pada Chika yang asik memandangi jalanan melalui jendela mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah makan belum lo?" Mirza mengalihkan pandangan sejenak pada Chika yang asik memandangi jalanan melalui jendela mobil.

Chika mengangguk, "Udah."

"Basa-basi aja sih," Mirza kembali membuka suara, "Mau udah atau ngga, bukan urusan gue."

"Iya," balas Chika seadanya.

Mirza menghela nafas sejenak, "Lo masih sama Vito?"

Chika kembali memberikan anggukan, "Iya, masih, kayaknya."

"Kenapa kayaknya?" Mirza menatap heran pada jawaban ambigu yang diberikan oleh Chika.

Chika mengangkat kedua bahunya, "Gue ngga tau, Mir."

"Aneh lo," Mirza mencibir, "Gue langsung ke intinya aja deh, berhenti ganggu kehidupan Aran. Dia udah bahagia tanpa lo."

Chika menghela nafas, berusaha menahan rasa sakit yang tiba-tiba menekan dadanya.

"Gue datang bukan buat kembali kok," Chika menatap lurus jalanan di depannya, "Gue cuma mau minta maaf sekaligus kasih penjelasan sama Aran."

"Penjelasan yang isinya pembenaran atas kesalahan fatal lo itu?" Mirza tertawa renyah, "Basi banget, Chik."

"Udah jelas-jelas selingkuh, masih aja ngotot cari pembenaran." Lanjut Mirza dengan rahang mengeras.

"Maksud lo apa?" tanya Chika menatap tak percaya pada perkataan terakhir Mirza.

Mirza berdecak, "Ngga usah sok ngga paham deh, Chik. Gue tau sekarang lo nyesel banget karena lebih milih Vito dibanding Aran, tapi please pertahanin apa yang lo punya saat ini.. jangan mencoba buat masuk ke kehidupan masa lalu lo lagi, Aran udah bahagia."

"Mir, lo kenal gue 'kan?" Chika menatap Mirza dengan pandangan sedih, "Gue akuin gue emang nyesel, tapi gue ngelakuin semua itu ada alasannya, Mir. Bukan cuma Aran yang tersakiti disini, gue.. bahkan Vito juga."

Mirza tersenyum remeh, "Bener, 'kan? Lo cuma lagi mencari alasan biar lo terlihat benar walaupun sudah sangat jelas bahwa itu kesalahan lo berdua, ngga ada sangkut pautnya sama Aran!"

"Semua orang udah tau, Chik. Di sini Aran korban dari keegoisan lo dan Vito, jadi gue mohon berhenti ganggu Aran." lanjut Mirza masih dengan tatapan yang fokus pada jalanan di depan.

Hiraeth [Fiora]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang