Dijam pelajaran terakhir, kelas 10 ada praktek. Semua murid sudah kumpul di lab. Hanya Nayeon yang belum hadir, karena dipanggil ke ruang guru. Setelah selesai berurusan dengan Taeyeon Ssaem, Nayeon segera berlari menuju lt 4.
Tepat di belokan lt 2 Nayeon menabrak seorang siswa dari belakang. Cangkir kopi yang dibawa siswa itupun turut pecah. Merasa tak enak hati, Nayeon segera meminta maaf kepadanya.
"Jwesonghamnida. Aku ngga sengaja"
"Shipal! Punya mata tuh dipake jangan dipajang doang!" seru siswa bernama Mark dengan kasar. Namja itu mendengus kesal sambil beranjak ke kamar mandi untuk membasuh seragamnya.
"Yeoja sial!" gumamnya kemudian.
Tanpa pikir panjang, Nayeon langsung memungut pecahan kaca di hadapannya. Kebodohan Nayeon itulah yang membuat jari telunjuknya terluka.
Dahyun yang kebetulan lewat segera menarik juniornya menuju UKS.
"Jangan diambil hati, ya? Mark emang terkenal kasar orangnya" ujar Dahyun sambil membersihkan luka Nayeon. Gadis itu hanya diam dan tersenyum simpul kearah pembicara. "Btw, gimana rasanya sekolah di sini? Beda jauh ga sama di Busan?"
"Pasti bedalah, Hyun. Tapi kau tahu dari mana kalau aku berasal dari Busan?" tanya balik Nayeon dengan ekspresi heran. Seulas senyum Dahyun mengembang.
"Tolong rahasiakan ini. Sebenarnya, aku adalah peramal."
Setelah melihat wajah serius Dahyun, yeoja di hadapannya itu ikut berekspresi tak kalah serius. "Kau pasti memiliki beberapa arwah di sampingmu?"
1 detik..
3 detik..
5 detik..
Keduanya tertawa renyah.
Nayeon tidak menyangka hanya baru beberapa hari bersekolah, dirinya sudah memiliki partner lawak. Menurut Nayeon, Dahyun merupakan tipe orang yang menyenangkan jika dijadikan sebagai adik.
Dahyun meredakan tawanya. Ia menatap gadis kelinci itu dengan senyum hangat. Kim masih tidak menyangka jika dirinya bisa bertemu dengan nuna yang dulu ia buat nangis.
Semua manusia akan semakin dewasa dalam berpikir, termasuk Dahyun. Lambat laun ia menyadari jika dirinyalah yang salah.
Kalau saja ia tidak membuat Nayeon menangis, garis kehidupan gadis itu tidak akan menjadi seperti sekarang – alur persahabatannya pun pasti tidak akan serusak ini.
Dalam lubuk hati, Dahyun sangat ingin meminta maaf kepada semua sahabatnya terutama Jeongyeon. Ia benar-benar menyesali perkataan dan sikapnya kala itu. Hanya saja, ego selalu menang untuk menahan Dahyun meminta maaf lebih dulu.
Saat Dahyun dan Nayeon hendak keluar dari UKS, seseorang justru membuka pintu itu terlebih dahulu.
"Im Nayeon-ssi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Miracle [2Yeon] ✓
FanfictionBisa mencintaimu adalah sebuah misteri yang masih aku pelajari hingga saat ini. Kamu dan sikap dinginmu membuatku semakin penasaran dengan Siapa Yoo Jeongyeon yang sebenarnya. Aku hanya penasaran, aku hanya ingin mengetahui tentangmu lebih ban...