Seseorang membuka matanya secara perlahan. Pandangan yang semula buram kini mulai terlihat lebih jelas setelah orang itu mengerjapkan mata beberapa kali. Sebuah genggaman pada tangan kirinya mulai dapat ia rasakan juga.
Nayeon mendapati sang eomma sedang tidur di samping ranjangnya. Meskipun tenggorokannya kering dan serasa tercekat, yeoja berbalut baju pasien itu tetap memaksakan suaranya untuk keluar.
"Eomma?" Suara lemah serta gerakan pada tangan membuat Se-Ah tersadar dari tidurnya. Kepalanya mendongak kearah sang putri yang ternyata sudah siuman.
"Nayeon-a?" ucap Se-Ah, bangkit dari kursi. Tangis harunya pecah seraya memeluk tubuh Nayeon di ranjang.
"...Akhirnya kau sadar juga" sambungnya kemudian.
Tidak ingin membuang waktu lama, Cheon Se-Ah segera memencet tombol ruangan untuk memanggil tenaga medis hingga seorang berjas putih dan perawatnya itu datang.
Sang dokter langsung memeriksa keadaan pasiennya dengan cekatan. "Apa yang kau rasakan saat ini?"
"Hm.. kepalaku sangat sakit, dok. Punggung belakang dan kakiku juga sakit"
"Kau ingat namamu?"
"Tentu" Nayeon mengangguk lemah.
"Bagaimana dengan hal lainnya? Kejadian yang membawamu ke sini misalnya?"
Termenung, Nayeon baru sadar dengan orang yang seharusnya juga terluka seperti dirinya, kekasihnya.
"Saya ingat. Tapi dok, bagaimana keadaan Yoo Jeongyeon? Apa dia baik-baik saja?"
Lamat-lamat, raut wajah Se-Ah berubah. Dia langsung menghampiri Nayeon dan memberikan usapan lembut pada surai sang anak.
"Nayeonie, Jangan memikirkan hal lain dulu. Eomma akan marah jika kau memikirkan orang lain di saat kau sendiri seperti ini"
"Ne eomma" balas Nayeon pasrah.
Yeoja itu menurut meskipun saat ini dirinya juga sangat mengkhawatirkan Jeongyeon. Terlebih, Nayeon sadar jika ia baru saja menyebutkan nama asli kekasihnya di hadapan sang eomma. Nay berharap agar Se-Ah tidak terlalu mendengar ucapannya barusan.
"Bagaimana kondisi anak saya, dok?"
"Anda tidak perlu khawatir, nyonya Im. Masa kritis anak anda selama 3 minggu ini sudah ia lewati" terang sang dokter membuat wali pasiennya menghela nafas lega.
Mwo? Sudah selama itu aku berada di rumah sakit? Lalu bagaimana dengan keadaan Jeongyeon? Apakah dia baik-baik saja? –pikir Nayeon.
"Hanya saja, untuk kaki pasien mungkin akan sedikit lemah – mengingat bahwa Im Nayeon-ssi juga pernah mengalami kecelakaan serupa beberapa waktu silam" sambung dokter itu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Miracle [2Yeon] ✓
FanfictionBisa mencintaimu adalah sebuah misteri yang masih aku pelajari hingga saat ini. Kamu dan sikap dinginmu membuatku semakin penasaran dengan Siapa Yoo Jeongyeon yang sebenarnya. Aku hanya penasaran, aku hanya ingin mengetahui tentangmu lebih ban...