Love Is Miracle - 07

538 120 9
                                    

Nayeon tidak main-main dengan ucapannya. Sudah hampir seminggu yeoja itu mendekati Jeongyeon. Perlakuan dingin Yoo Jeongyeon tidak melunturkan niatnya untuk mencari tahu lebih dalam mengenai sosok namja tersebut.

Hampir setiap hari Nayeon bertanya kepada Chaeyoung mengenai kakaknya itu. Chaeng tentu tidak keberatan, selama gadis kelinci membayarnya dengan sekotak susu strawberry. Ia juga senang karena ada yang tertarik dengan manusia es seperti Hyungnya.

Sebenarnya Chaeyoung tahu tentang kejadian lampau tersebut. Hanya saja umurnya masih sangat kecil kala itu jadi ia tidak ingat dengan sosok teman Jeongyeon yang mengalami kecelakaan. 

Selama ini Chaeng memanggil Nayeon dan Momo nuna, karena wajah mereka yang terlihat lebih tua menurutnya.

"Mo, ayo kita sekelompok dengan Chaeyoung"

Momo memutar bola matanya jengah. Ia sudah memperhatikan perubahan sikap temannya itu selama seminggu. Momo bahkan selalu ada disetiap kali Nayeon konsul mengenai Jeongyeon kepada Chaeyoung.

"Kau masih tidak nyerah juga? Ka Je bahkan mengabaikanmu setiap hari"

"Yak pernahkah kau melihatnya tersenyum?" tanya Nayeon balik. Momo langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak"

"Tertawa?"

"Tidak"

"Dibela olehnya?"

"Aish.. TIDAK!" melihat Momo yang sampai memberikan penekanan di akhiran kalimatnya membuat Nayeon refleks tertawa renyah.

"Aku pernah mengalami semuanya, maka dari itu aku penasaran dengan Yoo Jeongyeon" ucap Nayeon seraya memasukkan buku ke dalam tas. Maklum, karena jam pelajaran baru saja berganti. 

Tidak hanya dengan buku, mata gadis itu juga sibuk menatap pintu kelas untuk menunggu Chaeyoung balik dari kamar kecil.

"Aku rasa kau menyukainya" celetuk Momo.

Nayeon menghela nafasnya dalam-dalam. Ia menyerah pada pintu dan mengalihkan pandangan intensnya itu kepada Momo yang sedang merapihkan poni. 

Merasa sedang di tatap, Momo ikut menoleh ke arah Nayeon. "Wae? Benarkan kau menyukainya?"

"Aku hanya penasaran, Mo. Dia bahkan buka tipeku"

"Tch,, awas kemakan omongan sendiri" ucap Momo sembari mengambil sesuatu di laci mejanya. Chiki, gadis Kyoto itu selalu menyempatkan diri untuk memakan apapun di sela-sela pergantian jam pelajaran.

Melihat orang yang ditunggunya sudah datang, senyum diwajah Nayeon memerkah. Chaeyoung berjalan seraya merapihkan seragam yang ia kenakan. Saat namja itu sudah duduk di bangku, Nayeon langsung memutar posisi duduk. 

Nayeon tersenyum lebar hingga memperlihatkan deret gigi kelincinya. Tangan kanan Nay meletakkan sekotak susu strawberry di atas meja Chaeng.

"Biologi, sekelompoklah denganku" ucap Nayeon. Tangan gadis itu merogoh lacinya lagi dan meletakan 1 kotak susu tambahan di meja Chaeng.

"Dan mengerjakannya harus dirumahmu" sambungnya kemudian.

Chaeng mengembangkan cengir kudanya. Diajak sekelompok dengan orang pintar + dikasih 2 kotak susu, adalah hal yang membahagiakan bagi Chaeyoung. Namja itu langsung menyambar pemberian Nayeon dan mengangguk cepat-cepat. 

"Call!"

~ǀ~ǀ~ǀ~ǀ~ǀ~

Menjelang siang hari, kelas 11.IPA.1&11.IPA2 ada pelajaran olahraga. Jeongyeon yang tidak pernah mau membawa baju olahraga, mulai ikut berbaris sesudah membuka kancing seragamnya. Kaos hitam polos yang selalu ia double kini terpampang jelas. 

Love Is Miracle [2Yeon] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang