Sebelumnya mau bilang, minggu ini Za udah mulai kuliah lagi dan mungkin akan lebih sibuk ke tugas akhir .. TT
Meskipun begitu, Za bakal usahain tetap update kalo ada waktu luang terutama untuk cerita ini.
Enjoy~
______________________________
Di dalam restoran sudah hampir lima menit 2yeon duduk berhadapan dengan Eun Ji – dan sudah selama itu juga ketiganya hanya diam.
Eun Ji sendiri masih tidak percaya jika yeoja manis di hadapannya ini mampu membuat sikap dingin anaknya mencair. Keajaiban.
Eun Ji akui, meski hanya memperhatikan sekilas saja, ia rasa Nayeon memang terlihat cocok jika disandingkan dengan putranya. Sopan, anggun, dan mungkin bisa menghasilkan bibit unggul bersama Jeongyeon.
Sadar jika sang kekasih sedang gugup di sampingnya, Jeongyeon segera menggenggam tangan Nayeon.
"Eomma, berhenti menatapnya seperti itu" protesnya.
Seulas senyum Eun Ji mengembang. Dirinya tidak menduga, bahkan anaknya itu berani menegurnya sekarang. Jeongyeon benar-benar sudah banyak berubah.
"Arasseo Jeongyeon-a" balas Eun Ji. Pandangannya beralih kepada Nayeon. "Jadi kau adalah Im Nayeon? Teman masa kecil anakku?"
"Ne, Nyonya Yoo" sahut Nayeon, mendongak. Yeoja itu mengangguk dan tersenyum ramah kepada yang bertanya.
"Dia sekarang pacarku eomma"
"Ara Jeong, kau sudah mengatakan itu dari kemarin" gurau Eun Ji membuat siswi di hadapannya tersipu.
Hati Nayeon berteriak, tak menyangka jika Jeongyeon sudah lebih dahulu memperkenalkan dirinya sebagai kekasih kepada sang eomma. Si kutub utara ini sudah mencair.
"Baiklah Nayeonie, apa kau tau kenapa aku ingin bertemu denganmu?"
Nayeon mengangguk bersama wajah yang cemberut. "Apa ini menyangkut perjodohan Jeongyeon?"
"Jadi Jeong sudah memberitahumu?"
"Ne, baru saja dia memberitahuku. Apa kau mau menyuruhku menjauhinya, Nyonya Yoo? Tolong jangan lakukan itu" keluhnya dengan wajah yang tampak sedih. Entah mengapa rasa sesak itu kembali hadir di dada.
Perjodohan? Di abad ke-21 ini? Itu sangat kuno bagi Nayeon.
Senyum ramah Eun Ji melambung. "Aniya, Nayeonie. Sebenarnya eommonie hanya ingin berterimakasih kepadamu"
"Eh? B-berterimakasih?" Alis Nayeon mengerut. Bingung dengan penuturan yeoja berumur di hadapannya. Pasalnya, mereka saja baru bertemu hari ini dan Nay bahkan tidak melakukan apapun sedari tadi – jadi untuk apa juga eomma Jeong berterimakasih kepadanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Miracle [2Yeon] ✓
Fiksi PenggemarBisa mencintaimu adalah sebuah misteri yang masih aku pelajari hingga saat ini. Kamu dan sikap dinginmu membuatku semakin penasaran dengan Siapa Yoo Jeongyeon yang sebenarnya. Aku hanya penasaran, aku hanya ingin mengetahui tentangmu lebih ban...