Jeongyeon mengantar Nayeon pulang. Selama perjalanan, Nayeon tidak bosan-bosannya menatap Jeong yang sedang mengemudi. Ia tidak menyangka jika namja tampan di hadapannya ini adalah kekasih sekaligus sahabat kecilnya.Tak heran jika sikap Jeongyeon selama ini sangat berbeda jika bersama dirinya. Ketika bersama Nayeon, Jeongyeon tidaklah sedingin dan secuek saat bersama yeoja lain.
"Berhenti menatapku" ketus Jeongyeon yang lagi-lagi sadar dengan tatapan intens Nayeon. Meskipun tidak menoleh dan hanya melihat dari sudut mata, namja itu tetap tahu jika wanita di sebelah sedang memperhatikannya.
"Shirro" ledek Nayeon. "Btw kenapa kau berbicara banmal kepadaku? Panggil aku nuna mulai sekarang"
"Mwo? Nado Shirro. Kenapa juga aku harus memanggilmu nuna?" gerutu Jeongyeon dengan pandangan yang masih terfokus pada ruas jalan.
"Aku satu tahun lebih tua darimu, bodoh"
"Lalu kenapa? Kaulah yang harus memanggilku oppa karena aku adalah kakak kelasmu Im Nayeon-ssi"
"Yak Yoo Jeongyeon-ssi!" geram Nayeon.
"Wae?" ucap Jeongyeon datar.
Nayeon mengeluarkan smirknya. Ia rasa namja menyebalkan seperti Jeongyeon harus di kasih sedikit pelajaran.
"Chagiya~" ucap Nay bersama aegyonya.
* CKITTT *
"Yak! kau ingin membunuhku?" teriak Nayeon bersama jantung yang dagdigdug. Ia refleks memukul bahu Jeongyeong karena pria itu berhenti mendadak. Nay bersyukur jarak mobil di belakang sangat jauh dari mereka.
Kau yang hampir membunuhku Nayeon -monolog Jeongyeon.
"Jebal jangan berkata seperti itu lagi, Nay"
"Kenapa memangnya?"
"Perutku akan mual setiap kali kau seperti itu"
Nayeon memutar bola matanya jengah. "Tch.. kau memang tidak romantis" gumam Nayeon.
"Cepat antar aku pulang!" sambungnya kemudian.
Tanpa harus diperintah untuk kedua kali, Jeongyeon kembali melajukan mobilnya menuju rumah Nayeon. Tidak ada percakapan kembali di antara mereka, Nayeon benar-benar murka dengan kelakuan Jeongyeon barusan.
Karena tidak tahan dengan keheningan, Jeongyeon meminggirkan mobilnya di sebuah market. Ia turun dari mobil tanpa memperdulikan tatapan bingung dari yeoja di sebelahnya.
Setelah beberapa menit kemudian Jeong masuk kembali ke dalam mobil dengan seplastik es krim dan jelly.
"Untukku?" tanya Nayeon dengan mata yang berbinar.
"Hm"
Nayeon tersenyum lebar. Sogokan Jeongyeon ternyata ampuh membuat amarahnya reda hanya dalam sekejap. Jeongyeonpun kembali melajukan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Miracle [2Yeon] ✓
FanfictionBisa mencintaimu adalah sebuah misteri yang masih aku pelajari hingga saat ini. Kamu dan sikap dinginmu membuatku semakin penasaran dengan Siapa Yoo Jeongyeon yang sebenarnya. Aku hanya penasaran, aku hanya ingin mengetahui tentangmu lebih ban...