Love Is Miracle - 29

541 116 6
                                    

Selain meminta dokter untuk memalsukan kematian, Jeongyeon juga sudah berbicara langsung kepada pamannya, Siwon untuk membantunya dalam pendidikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain meminta dokter untuk memalsukan kematian, Jeongyeon juga sudah berbicara langsung kepada pamannya, Siwon untuk membantunya dalam pendidikan.

Awalnya namja itu cukup terkejut saat melihat keponakannya masih hidup. Ia juga sangat tidak setuju dengan perjanjian konyol antara appa Nayeon dan Jeongyeon, tapi Siwon tidak punya kuasa untuk menahan kemauan Jeongyeon.

Akhirnya ia setuju untuk membantu Jeong merahasiakan kematiannya + memberinya pendidikan.

Hari berganti hari. Sembari mencari pelaku lewat cctv TKP, dan homeschooling, rupanya Jeongyeon juga tak bosan-bosannya mengunjungi RS untuk menengok Nayeon dari luar ruangan. 

Ia selalu menunggu serta mencari-cari waktu yang pas dimana Chanyeol ataupun Se-Ah tidak ada.

Biasanya semua berjalan mulus tanpa di ketahui oleh orang tua sang kekasih. Tapi hari ini tidak, hari ini Jeongyeon terpergok oleh eomma Nayeon yang baru saja keluar dari ruangan.

Takut,

Bingung, dan

Cemas. Itulah yang saat ini melanda perasaan Jeongyeon.

Ia takut jika Se-Ah mengadukan dirinya kepada Chanyeol. Dirinya bingung harus menjelaskan apa kelak, dan Jeongyeon juga cemas jika perjanjian itu malah di batalkan hanya karena dirinya masih mencoba mendekati anak mereka.

Tapi anehnya .....

"Masuklah"

"Nde?" heran Jeongyeon atas ucapan yang di dengarnya barusan. Dengan ragu, ia mengulang ucapan yeoja tersebut. "Kau menyuruhku masuk?"

Se-Ah menghela nafas dan tersenyum tipis. "Appa Nayeon masih di jalan dan saya rasa baru akan sampai 20 menit lagi. Kau bisa melihatnya sebentar"

"B..benarkah boleh, Nyonya Im?"

"Hm .. hanya untuk hari ini" tegasnya bersama langkah yang mulai menjauh dari ruangan.

Jeongyeon tersenyum haru. Sudah dari seminggu lalu dirinya menahan kerinduan, akhirnya kini ia bisa melihat sang kekasih dari dekat. Tak ingin membuang waktu lama, Jeong segera meletakkan handphonenya di bangku luar ruangan dan masuk ke dalam.

Langkah beratnya mendekat seiring air mata yang mengalir. Jeongyeon duduk di bangku. Tangan gemetarnya beralih untuk menggenggam jemari kiri Nayeon.

Mianhae.

Jinjja Mianhae Nayeon-a.

Tolong maafkan aku karena sudah membuatmu menderita seperti ini.

Maafkan aku karena udah membuatmu mengalami hal buruk seperti ini, aku benar-benar minta maaf.

Jeongyeon tertunduk bersama cairan bening yang menetes lagi. Rasa sesak berkali-kali menghujamnya.

Seklias pikir namja itu mengingat hal-hal yang ia lewati bersama sang kekasih. Semua kenangan singkat nan berharga itu seperti film yang diputar kembali di ingatannya. 

Love Is Miracle [2Yeon] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang