Pagi hari semua murid melakukan jogging di sekitar kemah. Suasana berawan, angin yang berhembus kencang, dan bunyi kicau burung, menambah nilai plus pada kesan camping hari ini. Benar-benar hari yang indah,
Tapi tidak untuk Jeongyeon.
Namja itu tengah susah payah menggendong Nayeon semenjak 5 menit mereka semua mulai berlari. Tidak lain, kecerobohan Nayeon membuat gadis itu tersungkur hingga menyebabkan luka pada lututnya.
Dahyun yang juga sempat menawarkan bantuan malah di tolak mentah-mentah. Bukan Nayeon yang menolak, tapi pawangnya.
Kedua insan itu memutar balik dan lebih milih balik ke tenda untuk mengobati luka Nayeon. Semua pandangan terarah kepada 2yeon yang sedang berjalan lawan arah dengan siswa yang sedang jogging. Mereka bingung dan terkejut dengan kedekatan NaJeong.
"Berhenti tersenyum, kau seperti orang bodoh" sarkas Jeongyeon membuat Nayeon langsung mempoutkan bibirnya.
"Tch.. mana ada orang yang sadis seperti itu kepada pacarnya" gumamnya yang masih bisa di dengar oleh Jeongyeon.
"Berhenti berbicara, karena kau akan semakin berat"
"Mwo?! Kau pikir berat seseorang akan bertambah hanya karena orang itu berbicara?" geram Nayeon.
"Turunkan aku!" sambungnya kemudian.
"Terserah"
Jeongyeon menurut dan membiarkan Nayeon turun dari punggungnya. Yeoja itu memberikan death glarenya kepada Jeong sebelum mulai berjalan dengan kaki yang setengah terpincang.
Jeongyeon menghela nafas. Ia tersenyum sembari memperhatikan Nayeon yang mulai jalan menjauh darinya.
Tak ingin membuang waktu lama, Jeongyeon segera menyusul yeoja tersebut dan mulai menggendongnya secara bridal style. Refleks Nayeonpun melingkarkan tangannya pada leher Jeongyeon.
"Yak! Apa yang kau lakukan Yoo Jeongyeon?!"
"Kau pikir aku sedang yoga? Tentu saja menggendongmu"
"M–maksudku semua orang akan memperhatikan kita, Jeong" gugup Nayeon. Ia rasa pipinya sudah merona sekarang.
"Memangnya kenapa? Aku pacarmu, dan kau sedang terluka, apa kau ingin aku melepaskannya sekarang?"
Pacar? Yoo Jeongyeon baru saja menyebutku pacar? OMG... Jika ini mimpi kumohon jangan bangunkan aku dulu, eomma.
Nayeon mengalihkan pandangannya. Ia tidak sanggup jika harus menatap Jeongyeon lebih lama.
Hanya dengan perkataanya saja sudah bisa membuat Nayeon tersipu – apa lagi jika harus melihat wajah Jeong dengan garis rahang yang terlihat sangat tegas dari posisinya saat ini, bisa-bisa jantung Nayeon akan bergeser tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Miracle [2Yeon] ✓
FanfictionBisa mencintaimu adalah sebuah misteri yang masih aku pelajari hingga saat ini. Kamu dan sikap dinginmu membuatku semakin penasaran dengan Siapa Yoo Jeongyeon yang sebenarnya. Aku hanya penasaran, aku hanya ingin mengetahui tentangmu lebih ban...