Love Is Miracle - 17

479 111 9
                                    

Sembari memainkan pulpen, Jeongyeon sedang termenung di kelasnya. Ini sudah hampir mendekati waktu pulang sekolah, tapi namja itu belum bisa memutuskan untuk menuruti atau mengabaikan pengirim pesan misterius tadi siang.

Ia sempat menerka-nerka siapa kiranya pengirim pesan tersebut, sayangnya Jeong tidak bisa menebak. Pandangannya beralih kepada Sana yang masih mengerjakan beberapa soal kimia.

"Hm.. Yak, bolehkan aku bertanya kepadamu?"

"Aku punya nama Je"

"Arasseo, Sana-ya boleh aku bertanya?"

Sana meletakkan pulpennya dan beralih menatap Jeongyeon di samping. "Mwondae?"

"Jika ada orang asing yang menyuruhmu melakukan sesuatu, apa kau akan menurutinya?"

"Orang asing yang bagaimana? Apakah orang luar negeri?"

"Aku sedang serius, Sana" geram Jeongyeon bersama bola mata yang dirotasi malas.

Yeoja itu terkekeh. Buku yang ada di meja ia tutup, dan badannya sedikit di putar ke arah pembicara. 

"Tergantung, bodoh. Orang itu ingin aku melakukan apa dulu? Jika masih wajar dan tidak aneh-aneh tentu saja aku bisa menurutinya" balasnya. Jeongyeon langsung mengangguk paham.

"Wae? Apa ada yang menyuruhmu melakukan sesuatu juga?" tanya Sana kembali.

"Aniya. Ah, Sana-ya jika pulang sekolah nanti Nayeon mencariku, tolong beri tahu dia – aku ada di belakang sekolah"

Setelah mendapat anggukan, Jeongyeon langsung bangkit dari kursinya. Ia berjalan ke arah guru dan meminta izin ke kamar mandi. Tentu saja itu hanya alibi, Jeong jelas ingin ke belakang sekolah untuk bertemu dengan pengirim pesan misterius itu.

Ditengah-tengah langkahnya, sebuah notifikasi pesan masuk di handphone Jeongyeon. Namja itu merogoh saku dan menatap layarnya lekat-lekat. 

Tapi kali ini bukan berasal dari nomor yang sama, melainkan dari Mina.

Bagi Jeongyeon, menolak perjodohan bukan berarti harus mengabaikan Mina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Jeongyeon, menolak perjodohan bukan berarti harus mengabaikan Mina. Terakhir kali Jeong terlihat geram, bukan kepada yeoja tersebut melainkan geram akibat keputusan perjodohan yang mendadak dari sang appa. 

Jeongyeon yakin jika Mina juga pasti sama terkejutnya saat itu.

Tidak ada alasan bagi Jeong untuk tidak membalas pesan Mina. Terlebih lagi, yeoja itu yang sudah berhasil merebut hati adiknya saat ini.

 Terlebih lagi, yeoja itu yang sudah berhasil merebut hati adiknya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Is Miracle [2Yeon] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang