Mau pantun tapi ga bisa, yaudah ga jadi. Yang penting..
Happy reading! ♡☜--------------☞
Lia berdiri di teras rumahnya, dia menggigit bibir bawahnya, dan di detik berikutnya, sebuah motor vespa matic warna kuning cerah terparkir di depan pagar setinggi satu meter ber cat hitam itu.
Yang menumpak motor itu turun, tanpa melepas helm yang ia pakai. Dia membuka pagarnya dan menggesernya.
Di lihatnya sang ibu yang sedang berdiri dengan raut wajah cemas, dia menelan ludah susah payah.
"Ma.." panggilnya lirih, seperti seorang anak yang sudah lama tidak bertemu ibunya, dan baru bertemu lagi sekarang.
Dia menghampiri Lia, merentangkan tangannya bermaksud untuk memeluk Mama nya itu, "Gimana ceritanya bisa begitu, Ra?"
Belum sempat Dara memeluk Lia, tapi wanita itu sudah melontarkan pertanyaan yang membuat Dara menurunkan tangannya, terlihat payah.
"Nanti aja ceritanya, Ma. Dara mau mandi, belum ganti pembalut." Katanya, lalu berlalu meninggalkan Lia yang masih berdiri dengan banyak tanya di wajahnya.
Setelah menghela napas, Lia mengekor Dara yang masuk ke rumahnya.
"Ra, Mama mau tau ceritanya sekarang!" Lia memaksa.
Dara menghentikan langkahnya, helm yang ia pakai bahkan belum di lepas.
"Tapi Dara mau mandi, Ma. Kok jadi kekanak kanakan gini sih!" Dara kesal.
Lia melotot mendengar itu, "Apa kamu bilang? Kekanak kanakan? Mama nungguin kamu semalaman sampai ga bisa tidur dan Mama mau tau kenapa bisa kejadian kayak gitu kamu malah marah-marah!" ome Lia dengan suara tinggi.
Dara mendengus, "Hukum alam." Kata Dara lalu melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kamar mandi.
Lia cemberut lalu melipat kedua tangannya di dada.
---00---
"Kok udah pada mau pulang aja sichh," Cemy mengibaskan rambut pirang terangnya yang menutupi rambut rambut putihnya.
"Iya, bu- eh Cemy maksudnya," Kata Lutfi.
Kinan mencibir, sambil melirik Lutfi."Satu malam lagi aja gitu nginap nya, Cemy kasih yang gretong deh!!" Bujuknya.
"Maaf, Cemy. Kami ga bisa, kami harus pulang, kapan-kapan kami kesini lagi deh," Kata Lutfi, Cemy cemberut.
"Kami!? Lo aja sih, Fi," Kata Kinan sambil bersedekap dada. Lutfi melotot ke arah Kinan, cowok itu nyengir getir.
"Maaf ya," Kata Lutfi pada Cemy.
"Hm, yaudah kalau gitu, tapi Cemy boleh minta sesuatu ga sebelum kalian- eh maksudnya kamu pulang," Katanya sambil melirik Lutfi, dengan mencoba menampilkan puppy eyes nya yang tidak menggemaskan.
"Tua tua gatel sama yang muda," cibir Nelsa, si mantan badgirl sekolah.
Cemy menoleh cepat ke arah Nelsa, dia memelototi Nelsa tapi mencoba tidak peduli, dan kembali mengalihkan perhatiannya pada Lutfi. Nelsa merotasikan bola matanya.
"Minta apa?" Ucap Lutfi.
Cemy menyatukan kedua telunjuknya sambil menunduk, "Itu, eum, nomer telfon," Katanya sambil nyengir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alumni Mission [On Going]
Humor❛ Setiap orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda ❜ Satu tahun setelah hari kelulusan mereka di SMA, ketiga anak muda ini, Fadlan, Reza dan Dara. Mendapat kiriman misterius yang ntah dari mana. Bukanlah sebuah kue, bunga, ataupun barang barang...