t i g a s a t u

581 107 52
                                    

TIIIIINNNNNNNNN

"AAAAAAAAA!!!!!"

Brukk

"JEJY!" (Namakamu) membekap mulutnya ketika melihat insiden kecelakaan di depannya.

Kedua kakinya berlari seiring buliran air mata turun membasahi pipinya.

"Jejy!" teriak (Namakamu). Gadis itu menatap teman terbaiknya yang terkapar di jalan dengan darah yang berceceran.

Seketika orang-orang yang berada di dekat tempat kecelakaan menghampiri (Namakamu) yang kini memangku kepala Jejy.

"Je, bangun!" isak (Namakamu).

Orang-orang kini mengerubungi kedua gadis itu. Mereka menutup mulutnya melihat kepala Jejy yang sepertinya mengalami pendarahan yang sangat parah.

"Mbak, biar saya cek dulu," ucap salah satu warga.

(Namakamu) membiarkan orang tersebut mengecek detak nadi sahabatnya. Ia menundukkan kepalanya seraya terisak hebat.

"Innalilahi, teman mbak sudah pergi. Nafasnya sudah berhenti."

"JEJY!" teriak (Namakamu) menggoyang-goyangkan badan Jejy.

Gadis itu memeluk kepala sahabatnya yang kini berlumuran darah. Kehilangan adalah hal yang paling (Namakamu) benci di dunia. Dan sekarang salah satu sahabatnya pergi hanya karena keegoisan dirinya.

"Kalo ada apa-apa, lo tuh harus cerita! Gue gak mau lo menghadapi masalah Lo sendirian!"

"Gue bener-bener sesayang itu sama lo, (Nam). Gue gak akan pernah mau kehilangan Lo."

"Meskipun ya kita pasti sibuk sama masa depan kita sendiri nanti, tapi gue harap, kita nggak lost contact. Janji untuk selalu sama-sama, ya?"

"Je, bangun Je!"

"Bangun Lo sialan!" isak (Namakamu).

"(Nam)."

Gadis itu mendongakkan kepalanya melihat Kintan berdiri dengan kedua mata berkaca-kaca. Ia juga melihat beberapa murid SMA Merpati yang mengikuti perkemahan kini mengelilingi dirinya.

"Jejy kenapa bisa kecelakaan, (Nam)?!" tanya Kintan. Perlahan isakannya terdengar.

(Namakamu) menatap wajah Jejy yang memucat. Hatinya benar-benar terasa sakit melihat salah satu teman baiknya harus mengakhiri hidupnya karenanya tadi.

"Maafin gue, Tan," isak (Namakamu).

"SEMUANYA GARA-GARA LO! LO SO-SOAN KABUR JADI JEJY KAYAK GINI!" teriak Kintan di depan wajah (Namakamu).

"Maafin gue, Tan," isak (Namakamu).

"JE! LO SAHABAT TERBAIK GUE! LO HARUS BANGUN, JE!" isak Kintan seraya menggoyang-goyangkan tubuh Jejy.

"Je, maafin gue. Gue harusnya berhenti waktu Lo ngejar gue," isak (Namakamu).

"Emang dasarnya lo itu egois (Nam)! Lo itu emang dari dulu nggak pernah ngehargain keberadaan kita!"

"Asal lo tau, gue mau pindah ke luar negeri itu karena gue udah muak sama kelakuan lo!" emosi Kintan seraya menatap (Namakamu) kecewa.

"Gue sama Jejy benar-benar muak sama kelakuan lo yang selalu egois. Selalu mentingin Gara daripada kita!"

"Gue capek temenan sama lo! Seandainya Jejy gak sekuat itu buat ngehadapin lo, mungkin kita udah dari lama ninggalin Lo!"

(Namakamu) mengepalkan tangannya kuat-kuat mendengar pernyataan menyakitkan dari Kintan. Jadi, selama ini kedua temannya itu hanya berpura-pura tulus menjadi sahabatnya?

Om Galak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang