BAB 4

65 10 0
                                    


Yth para pembaca sekalian

Mohon Vote dan komennya, makasih:)


"ELVAANNN," Teriak Icha ketakutan saat mendengar gebrakan keras dari pintunya.

"Ada apa sihh kak berisik banget," Elvan berjalan tergesa gesa dengan muka bantalnya.

"ICHHAAAA, ELVANNNN," teriak seseorang yang ada di balik pintu utama rumah keluarga Gesher tersebut.

"Manusia," Gumam Icha.

"Kayak kenal suaranya,"Ungkap Elvan tidak asing dengan suara tersebut.

" ELVANN ICHA INI KAKAK," sambung sesorang yang mengaku kakak Icha dan Elvan tersebut.

" Kakak," ucap Icha dan Revan hampir berbarengan setelah itu langsung berlari untuk membuka pintu.

Seorang pria tampan berjalan masuk dengan ekspresi kesal ia turut menyeret koper berukuran sedang berwarna merah yang di penuhi oleh stiker stiker,"Lama banget sihh bukainnya."

" Kakak ngapain balik?,"Tanya Icha bingung begitupun dengan Elvan.

"Anehhh banget emang yahh kalo kakak balik," Ungkap Bryan kakak dari Icha dan Elvan.

"Iyaahh kakakkan baru balik bulan kemarin," ungkap elvan.

" Kakak kok gak ngabarin mau pulang," Tanya Icha.

"Soalnya mau kasi surprise aja gitu,"

"Berhasil dongg malahan tadi aku kira setan,"

" Hehehehe."

Bryan melihat sekeliling ," Ibu bapak kemana?" Tanya bryan yang tidak melihat keberadaan orangtuanya.

"Lagi nginep di rumah bibi, besok baru balik," Jawab Elvan.

" Yaudah kakak mau kekamar dulu, cape mau tidur," Ungkap Bryan yang diangguki oleh kedua adiknya setelah itu ia berjalan menuju kamarnya yang berada di samping kamar tamu di lantai satu, sedangkan Elvan ikut menyusul untuk kembali tidur berbeda dengan Icha yang memilih melanjutkan makannya.







Icha membasuh wajahnya di keran depan rumahnya, ia tahu tidak baik jika membasuh wajahnya saat berkeringat tapi ia sudah sangat membutuhkan kesegaran ia terpaksa harus berjalan kaki karena Revan yang tiba tiba menurunkannya di tengah jalan dan berlalu tergesa gesa meninggalkan Icha yang mengomel ngomel karena sudah tidak ada uang untuk ongkos pulang di tambah ponselnya yang mati.

" Ngapain di situ?" Tanya Elvan yang entah sejak kapan berada di samping Icha.

"Lo buta," ketus Icha.

"Santai aja kali gue cuman nanya," ungkap Elvan tidak terima.

"Kalian ikut kaka," tiba tiba Bryan datang dari dalam rumah mereka dengan berjalan tergesa gesa.

"Ngapain?" Tanya Elvan.

"Udah ikut aja bentar gue ambil mobil dulu." Bryan berjalan kearah garasi untuk mengambil mobil, Icha dan Elvan yang kebingungan hanya menurut.

NEKROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang