" Gue suka sama lo," ungkap seorang gadis dengan raut wajah yang sumringah mata nya berbinar indah dengan senyum yang terukir di wajah nya menambah kesan imut pada wajah cantik gadis tersebut, rambut panjang hitam panjangnya beterbangan indah terkena angin rooftop pagi itu.
Sementara di hadapan gadis tersebut terdapat seorang pria yang menatapnya datar. Setiap sisi dari wajah pria tersebut terlihat sempurna, bagian tubuhnya benar benar tidak ada yang mengecewakan, teling besar yang ia miliki terlihat mencolok dan menggemaskan.
" gue gak suka sama lo," balas sang pria lengkap dengan ekspresi datarnya ia terlihat tidak tertarik sama sekali berbanding terbalik dengan gadis yang ada di depannya yang masih mempertahankan senyumnya walau ia baru saja tertolak.
"gue tahu ,tapi siapa tahu kan nanti lo jadi suka sama gue," Ucap gadis tersebut percaya diri.
"Itu gak mungkin," kata pria tadi menohok.
Sang gadis menggeleng pelan masih dengan senyum manisnya yang menawan "justru lo yang gak mungkin gak suka sama gue."
Pria tampan tersebut menghembuskan nafas kasar , "yaudah terserah lo deh," ujar Pria tersebut acuh lalu berjalan pergi setelah menyelesaikan ucapannya dan meninggalkan gadis cantik tadi sendirian di rooftop.
"ck, liat aja nanti lo bakal klepek klepek sama gue,"kesal gadis tersebut, ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Keano Saputra Ryzard murid pindahan yang terkenal dengan sifat cuek dan dinginnya.
"Yaampun Icha sampai gue mati pun lo gak bakal bisa jadi pacar Putra," Seseorang remaja laki laki tampan lainnya datang menghampiri gadis bernama lengkap Aziza Gesher tersebut, gadis yang baru saja di tolak tadi.
" Ehh kuntilanak lo dateng dateng udah ngajak ribut aja," ungkap Icha kesal dengan tangan yang sudah siap untuk menjitak kepala remaja di depannya.
" Apansih gue ganteng kayak gini di bilang kuntilanak," remaja tersebut tidak terima wajah tampannya memang jauh dari kesan horor malah wajahnya yang selalu terlihat segar dengan aura positif yang ia pancarkan menambah kesan menawan pada dirinya.
" Revan gue jamin entar kalo lo mati bakal jadi kuntilanak lo tenang aja nanti gue bacain lo yassin kok," Ejek Icha sambil senyuman yang ia tunjukkan terlihat menjengkelkan di mata remaja bernama Revan tersbut.
" nyenyenyenye," balasnya mengengejek Icha.
"Sok tau banget lo, kalo gue mati bunuh diri gimana, kan nanti langsung keneraka,"Ujar Revan dengan wajah songongnya yang minta banget di tabok.
" bodo amat lo mati gimanapun caranya juga gue gak peduli," Ujar Icha judes dengan tangan yang ia lipat di depan dada sembari berjalan malas keluar dari area rooftop.
" ciee yang di tolak," ujar Revan sedikit meninggigakan suarnya agar terdengar oleh Icha , sementara Icha tidak peduli dan masih melanjutkan langkahnya.
Revan berlari kecil menyusul Icha ," laahh ngambek lo yahh."
Icha kini sedang berada di kantin sekarang gadis cantik tersebut sedang sibuk dengan nasi gorengnya juga es teh yang ia pesan untuk makan siangnya.
"Makan pelan pelan dongg, mentang mentang abis di tolak ," ujar Revan yang berada di hadapan Icha dengan Roti dan minuman mint choco kemasan di atas mejanya, Icha hanya berdecak membalas ucapan Revan yang menyebalkan.
"lo akhir akhir ini sering pake jaket," Ungkap Icha tampa menatap Revan ia sibuk dengan makanannya.
Revan mengangkat kepalanya kemudian menatap Icha yang menyentap makanannya,"dingin soalnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
NEKROS
Teen FictionTentang belajar mengikhlaskan, tentang mencintai seseorang, dan tentang meninggalkan dan ditinggalkan. Tentang tiga remaja SMA dan kehidupan mereka yang menggembirakan. cerita ini murni dari hasil pemikiran ku sendiri