BAB 2

105 11 0
                                    

Yth para pembaca sekalian

Mohon Vote dan komennya, makasih:)




"IBUUU!!!!," Teriak seseorang yang sedang turun tergesa gesa dari arah tangga.

" ELVANNN!!!," seorang wanita berteriak nyaring dalam kesakitan ,wanita yang di sebut Ibu oleh seorang remaja bernama Elvan tersebut sedang kesakitan dengan emosi yang sudah hampir meledak, Ia jatuh terpeleset saat baru saja menurungi tangga dari lantai dua karena sebuah sketboard yang tidak sengaja ia injak membuat beberapa panci yang ia pegang berjatuhan.

" Ibuu maaf ,maaf Elvan lupa bawa ke kamar tadi,"mohon remaja tampan tersebut sembari membantu Ibunya untuk bangun dari duduk manisnya.

" Udah buu hukum aja," Icha turut mengkompori Ibunya agar menghukum adiknya yang bandel tersebut, ia awalnya juga ikut panik namun melihat Ibunya yang masih sanggup marah marah membuatnya sedikit bernafas lega.

" Ini bukan urusan kakak yaah jadi gak usah ikut campur," kesal Elvan pada sang kakak.

" Bodo," ungkap Icha tak acuh.

"Elvan kamu kalo taro barang jangan sembarangan!, taro lagi ketempatnya!," bentak Laras.

"Masa harus ibu juga sih yang beresin, kamu kerjanya apa dirumah cuman males malesan."

"Lihat sekarang ibu jatoh kan gara gara kamu," lanjut Laras masih dengan tatapan tajam dan mengintimidasi.

"Kamu juga jam segini baru pulang,?" Tiba tiba Laras menatap putrinya yang sedari tadi sibuk menonton perseteruan yang cukup jarang terjadi karena ibunya lebih sering memarahinya di banding adiknya.

"Ituu tadi mampir dulu ke supermarket nemenin Revan beli perlengkapan bersih bersih sama coki coki," Jawab Icha sejujurnya.

" Bohong tuhh bu, paling kakak cuman pake nama Revan biar ibu gak marah, aslinya mahh jalan sama temen yang lain," Ujar Elvan mengkompori lengkap dengan wajah sombongnya.

"Ehh lo nyerocos aja, orang bener kok gue perginya sama Revan, kalo gak percaya tanya aja sama si Revan, kalo perlu sana datengin tokonys terus liat di cctv," Icha tidak terima, dia sangat keberatan jika harus di ceramahi oleh Ibunya.

" Lain kali ijin dulu!" ungkap Laras tak ingin dibantah.

" Iya bu tadi kelupaan."

"Aku kekamar dulu yahh bu mau mandi," pamit Icha dan segera berjalan menuju ke kamarnya, tak ingin nantinya malah dia yang diamuk padahal dia tdak melakukan kesalahan akhir akhir ini tapi tetap saja Icha merasa ngeri.

" Kamu Elvan ibu hukum hanpdhone kamu ibu sita sampai besok dan nanti abis makan malam kamu yang cuci piringnya!!!," ujar wanita cantik bernama Laras tersebut tidak ingin di bantah.

"Yahh hp nya jangan disita dongg," Ungkap Elvan memelas berharap Ibunya itu bisa luluh.

" APAA? , sini hp nya!," ujar Laras dengan sedikit membetak, Elvan pun mau tidak mau memberikan ponselnya pada sang Ibu setelah itu Laras pergi menuju ke dapur bersiap untuk memasak dan Elvan hanya terdiam masih berharap ponselnya tidak disita.

" Yahh kok endingnya gini sihh?" kesal Icha bercampur kecewa dengan drama yang sedang ia tonton sekarang.

" Masa Lead malenya mati sihh akhh," Icha masih tidak menyangka dengan drama yang ia tonton sekarang dalam hatinya ia terus menyumpahi sang penulis yang sangat baik memberikan ending yang sangat luar biasa pada drama yang baru saja ia tamati hari ini.

NEKROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang