"BRUKK,"
Rose terkejut bukan main, apalagi saat sang pelaku yang membuka kasar pintu toilet bergerak mendekat ke arahnya. Rose menatap bingung kepada tiga wanita yang sepertinya adalah kakak kelasnya tengah menatapnya kesal, salah satu di antara mereka adalah Rini ia salah satunya siswi kelas 11 diantara ketiganya.
"Eh lo yang nama nya Rose kan?" tanya wanita yang ber ada di baris paling tengah wajahnya terlihat cantik tapi sayangnya polesan makeup di wajahnya yang terlalu tebal membuatnya terlihat lebih dewasa dari umurnya, rambutnya juga ia cat blonde yang membuatnya terlihat mencolok.
"Iya saya Rose," gugup Rose ini pengalam pertamanya di labrak oleh seseorang itu membuatnya teramat gugup juga ketakutan.
Ketiga siswi tersebut memandangnya meremehkan seperti tengah mendapatkan mangsa yang sangat tepat lemah dan tidak akan bisa melawan, sangat pas bukan untuk ditindas.
" lo benar benar pacar Putra?" tanya seorang siswi lain di samping kanan wanita berpirang tadi, keduanya masih menatap Rose kesal karena Rose yang belum meenjawab pertanyaan mereka berbeda denga Rini yang terlihat malas.
Sebenarnya ia sangat malas untuk pergi melabwak Rose hanya karena seorang Putra seperti yang kalian tahhu jika Rini trauma dengan para laki laki, ia hanya di seret oleh kakak kelasnya tersebut untuk ikut melabrak Rose Karenna rencana pelabrakan ini tiba tiba tidak di rencanakan sama sekali kebetulan mereka melihat Rose masuk ke toilet sendiri dan mereka menganggap ini kesempatan emas,jadi para kakak kelas tersebut belum bersiap dan mengajak teman teman mereka untuk membantu.Akan memakan waktu jika mereka mengabari teman teman mereka jadi mereka memutuskan untuk membawa Rini bersama mereka agar lebih banya walau dengan sedikit paksaan.
"JAWAAB!!!," Rose tersentak dengan bentakan siswi yang berada di paling tengan karena kesal dengan Rose yang tak kunjung menjawab.
"i..ii..iya.." gugup Rose, gadis tersebut memejamkan matanya untuk menetralisirkan perasaannya.
"Ck, gue saranin, gak, gue suruh lo buat putus dan jauhin Putra," siswa berpirang tersebut mengibaskan rambutnya setelah mengatak hal tersebut ia hanya merasa luar biasa.
"Kenapa gue harus nurutin kalian?"tanya Rose masih dengan mata tertutup.
Kedua gadis di hadapan Rose terlihat semakin geram melihat Rose yang cukup berani melawan perkataan mereka, " Kenapa?, lo nanya kenapa? Karena lo gak pantes buat dia, DASAR JALANG,"
"HEEH TANTE," bentak Rose kesal di kai jalang ia berjalan mendekat dan langsung menjambak kencan rambut pirang kakak kelasnya tersebut.
"Lo udah beraniyah anjing." Kakak kelas lainnya geram dengan perbuatan Rose ia kemudian berniat untuk menjambak Rose namun gagal karena gadis tersebut lebih dulu menendang perutnya kencang hingga ia tersungkur ke lantai dingin toilet.
"AKHH," pekik gadis tersebut memegangi perutnya yang kesakitan.
"Bitch," umpat Rose.
"Awas lo yah," geram wanita yang di jambak oleh Rose, tangannya bergeran untuk balas menjambak Rose namun gagal karena segera di tepis oleh Rose.
Rose berpindah ke belakang wanita yang ia jambak terssebut kembali menarik kencang rambut sang empu dan menendang bagian belakang lututnya hingga wanita tersebut berlutut.
"Jangan mimpi deh kalaupun gue putus sama Putra kalian tetep gak bakal bisa jadi pacarnya," tutur Rose ia tersenyum ini bukan pengalaman pertamanya bertengkar tapi ini pertama kalinya ia di labrak itu membuatnya gugup dan takut sesaan tapi kemudian itu membuatnya jantungnya berdebar.
Rose beralih menatap Rini yang memandangnya kaget, "Kak,"
"Kita seangkatan," ujar Rini takut takut tetnu sekarang yang ia pikirkan adalah ia saasaran selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEKROS
Teen FictionTentang belajar mengikhlaskan, tentang mencintai seseorang, dan tentang meninggalkan dan ditinggalkan. Tentang tiga remaja SMA dan kehidupan mereka yang menggembirakan. cerita ini murni dari hasil pemikiran ku sendiri