41- Confused. "ex-part"

64 11 2
                                    

Haloooo...
Mau ngasih info dikit, jadi di ex part ini alurnya di percepat...

Biar kalian ga bingung aja bacanya...:)

Oh iya, part ini pendek, sengaja dibuat pendek. Masih ada satu bab lagi kok....gak janji partnya panjang, tapi diusahain biar cerita ini selesai sesuai harapan kalian...

Happy end. Or sad end????




.
.
.

Selamat membaca!
Maaf banyak typo...




Hari wisudaa....




"Selamat ya,"

"Makasih."

Lira tersenyum bahagia, menatap buket bunga kecil pemberian seseorang di hari wisudanya.

Lira menatap kedua orangtuanya, lalu dengan agak canggung dia memperkenalkan seseorang yang baru saja menghampiri dan memberinya buket bunga.

"Ma, dia..."

"Saya Aldi Tante Om, teman kampus Lira."

Lira kaget saat secara tiba-tiba laki-laki disampingnya ini memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Aldi tersenyum ramah pada Mama dan Papa, yang disambut ramah juga oleh keduanya.

Lalu, tak lama Neo datang. Kakak laki-lakinya itu terlihat terburu-buru sambil membawa buket bunga.

"Maaf Ma Pa, aku telat. Macet tadi. " ujarnya pada Mama Papa. Lalu pandangannya teralihkan ke Lira. "Btw, Selamat buat adik tersayang gue." ujarnya lagi sembari menyerahkan buket bunga yang dibawanya.

Lira terharu, memeluk sang kakak.

"Makasih kak," ujarnya tersenyum.

"Kak Rein gak bisa dateng, masih belum dibolehin keluar. " kata Kakaknya lagi.

"Iya gak papa."

"Yaudah, udah selesai kan acaranya? Kita pulang yuk." Ajak sang mama.

Lira menatap Aldi lagi, kali ini tampak bingung.

"Yaudah, lain kali juga gak papa. Pulang gih," katanya lembut.

Karena sebenarnya mereka punya rencana setelah acara wisuda ini selesai.

Lira mengangguk, lalu kemudian melangkah pergi menyusul langkah kedua orangtuanya yang lebih dahulu pergi.

Neo masih ditempat, menatap Aldi penuh penasaran.

Dia sebenarnya sudah tahu Lira dekat dengan laki-laki didepannya ini. Tapi baru kali ini dia bertatap langsung dengan orangnya.

"Jadi, lo yang namanya Aldi? Yang gue denger lagi deket sama Lira di kampus?" tanyanya langsung.

Aldi mengangguk. "Iya."

"Lo suka Lira?"

Ada kilatan kaget di mata Aldi saat Neo bertanya seperti itu.

Tapi Aldi tidak gentar, dia justru mengangguk tegas.

"Suka." jawabnya.

"Sebagai?"

Aldi tak menjawab, justru menatap Neo dengan gugup.

"Selamat berjuang kalo gitu," ucapnya. "Lo harus inget ini. Bukan karena Lira selama ini gak pernah keliatan lagi deket sama cowok manapun, bukan berati dia emang beneran sendiri. Bukan berati juga lo ngerasa cuma lo yang lagi deket sama dia, dan satu lagi, bukan berati juga lo gak punya saingan."

My Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang