42- Meet. "ex-part"

103 10 1
                                    

Selamat malam.

Maaf baruu update....

Sebenernya part ini udah jadi dari kemarin, tapi baru sempet update malem ini...

Buat kalian yang nungguin cerita ini, maakasih banyak yaaa^^



Buat kalian yang nungguin cerita ini, maakasih banyak yaaa^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



 Selamat membaca 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..... Selamat membaca 💜.... Maaf banyak typo..

.
.
.
.

Satu tahun kemudian.

Lira mengemasi barang-barangnya, memasukannya kedalam slinbag. Siang ini dia harus meninggalkan butik tempatnya berkerja, ada acara penting yang harus dia hadiri.

Sesaat pandangannya melirik ponsel miliknya yang sedari tadi terus menyala-nyala.

"Angkat dulu sih, getar mulu tuh dari tadi." risih Dirla yang duduk tak jauh darinya.

"Biarin aja." sahut Lira.

"Reoni kali ini pasti banyak yang bawa gandengan. 5 tahun sejak kita lulus, ck, gak kebayang nanti ramenya gimana." Dirla berdecak, memakai tasnya lalu bergerak ke arah pintu.

Sebelum itu, Lira memanggilnya, membuat perempuan berusia 23 tahun itu kini memutar badan.

"Ah iya, gue lupa bilang. Kemarin yang cancel gaun udah--"

"Bukan itu," sela Lira. Setelah memakai tasnya, Lira beranjak dari duduknya dan bergerak menghampiri.

"Jadi?" tanya Dirla melipat tanggannya di dada.

"Gini," Lira mencoba rileks untuk berujar. "Gue... pergi sama--"

"Aldi lagi?" tebak Dirla jengah, perempuan itu berdecak. "Eh, lo bisa gak sih menyampingkan dulu urusan lo sama dia? Ini penting Li, reoni temen sma, emang lo gak ada rasa kangen gitu sama mereka?" Dirla frustasi sendiri.

"Bukan gitu, masalahnya ini penting--"

"Dua tahun lalu reoni terakhir kelas kita lo gak dateng loh, dan sekarang lo juga gak akan dateng juga?" tanya Dirla tak habis pikir.

My Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang