Selamat membaca 💜.
Lira meletakan totebag yang dia bawa ke atas meja Andra membuat cowok yang tadinya fokus ke ponsel itu kini menatapnya.
"Jaket dan hoodie lo." ujar Lira dan langsung pergi saja ke bangkunya.
"Lo beneran balikin?" tanya Andra. Pasalnya dia juga tidak berharap hoodie dan jaketnya kembali.
"Iyalah!"
"Padahal sih gak usah." gumam Andra.
"Orang pinjem itu harus dibalikin." sahut Lira yang mendengar Andra bergumam.
"Oh ya,.." Lira menatap Andra kembali. "Makasih." ujarnya datar.
Andra tersenyum kecil seraya mengangguk ringan. "Kenapa chat gue semalem gak bales lagi?"
Lira mendadak blushing, matanya mengindari tatapan Andra yang menghujam ke arahnya. Dia padahal sudah lupa, tapi Andra mengingatkannya kembali.
"Lo berharap banget gitu gue bales?" tanyanya pura-pura, seakan tidak ada efek dadakan yang menyerang kedua pipinya.
"Gak juga," jawab Andra mengedikan bahu lalu kembali fokus ke ponselnya.
Lira mendengus. Namun sejurus kemudian dia terkejut saat Apip datang dan langsung duduk di sebelah nya.
"Heh! Gila lo?!"
Demi apa, ini masih pagi, bel masuk masih lama, tapi Apip sudah keringetan dengan napas ngos-ngosan.
"Gue liat Gafin Li! Dia...sama Dirla. Dan lo tau?!" Apip menatapnya, Lira sontak menggeleng. "Mereka bertengkar." ujar Apip raut wajahnya panik.
"Ha? Gimana maksud lo?"
"Ikut gue deh!"
Apip menarik tangannya begitu saja tanpa menunggu persetujuannya.
Andra yang melihatnya mengeryit. Dia mendengar ucapan Apip tadi, namun dia pikir tidak ada yang harus dipermasalahkan saat Gafin dan Dirla bersama. Namun mendengar kalimat terakhir yang gadis itu katakan, Andra jadi penasaran.
"Kemana lo?" tanya Aldo saat mereka berpapasan di pintu masuk kelas.
"Keluar." jawab Andra cepat.
"Ya gue tau bego! Maksud tuh---woy!"
Aldo mengumpat pelan saat Andra pergi begitu saja.
.
.Dilain tempat, kedua orang ini masih saja bertengkar. Dirla tersenyum getir menunjukan sebuah foto di ponselnya pada Gafin.
"Lo pikir gue segampang itu lo bohongin?" ucapannya menyindir. "Gak! Sekarang gue tau semuanya. Dan foto ini lo sengaja kirim ke Lira, biar dia benci sama Andra dan lo punya kesempatan buat deketin dia! Iya, kan?!" ujar Dirla lantang.
Gafin kaget, kenapa Dirla bisa tahu tentang foto itu? Cowok itu seberusaha mungkin mengatur ekspresi nya, menatap Dirla tenang seolah tidak terjadi apa-apa.
"Apasih lo? Gue beneran gak tau tentang foto-"
"Setelah semuanya terbukti dan lo masih nyangkal?" Dirla tersenyum sinis. "Pengecut!" ujar Dirla tajam.
Sial!
Gafin memaki dalam hati. Dirla benar-benar sudah mengetahui siasatnya selama ini mendekati gadis itu.
"Dengerin penjelasan gue Dirla!"
"Apa?! Penjelasan apa?! Gue denger semuanya waktu lo tiba-tiba narik Anna dan kalian bicara di ujung koridor! Lo cuma manfaatin gue! Lo bohongin gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Friend
Teen Fiction|Squel Kelas Sebelah.| Andra menyukai gadis itu tadinya hanya sebatas teman, namun lama-kelamaan hadir perasaan lain dalam hatinya. Lira itu memang yang kelihatannya paling benci dengannya di kelas mereka, namun siapa sangka keduanya sama-sama meny...