"They are all peace, different with me."•••°•••
"Is your life not enough to satisfy you?"
"Who... Are you?"
"Don't be afraid, you and me are same"
"You're not local, right?"
"I'm British native"
Kedua makhluk yang berjenis sama itu berada di sebuah tempat gelap, namun keduanya bisa melihat tubuh lawan bicara maupun tubuhnya sendiri.
"I don't know what's your name, kid" lanjutnya
"Kid? Wajahmu seperti remaja berumur 17 tahun"
"Bukankah Olivia, Jaemin dan yang lain juga seperti itu? Wajahku sama dengan mereka dan denganmu, tidak bisa menua"
"Kau teman orangtuaku?" tanya Juna
"Jika dibilang teman, tidak. Aku dan Jaemin tidak memiliki hubungan yang baik. Tapi jika dengan Olivia, she's still my lover--- Ah! Lupakan, bagi tahu namamu, nak. Aku lupa marga Jaemin"
"Arjuna, singkat saja Juna"
"Seperti mitologi Hindu saja..." gumam kecilnya
Juna masih menatap heran lawan bicaranya ini, darimana ia datang? Dan bagaimana Juna bisa ada di tempat gelap seperti ini?
"Bantu aku menjawab pr ku, sudah 30 tahun belum ku selesaikan"
"Tidak, aku tidak ada waktu" tolak Juna
"Jawab pertanyaan ku, kau tidak akan bisa keluar jika tidak kulepaskan" tekannya
Juna menghela napasnya berat, lelaki yang ada dihadapannya ini membuatnya ingin membuang-buang waktu padahal tak lama lagi ia akan bersiap-siap untuk pergi.
Juna mengarahkan tangannya ke bawah permukaan kakinya mendarat seperti ingin mengeluarkan kekuatan apinya.
"You can't do anything in here, kid. Kau tidak berada di dunia manusia maupun imortal sekarang"
"Ck! Siapa kau sebenarnya?" tanya Juna
"Axvelore... Ah bukan! Panggil saja Chenle... Jika kau kesusahan menyebutnya, Le sudah cukup" jawab Chenle
"Paman Chenle?"
"Panggil saja nama, umurku tidak sama dengan orangtuamu"
Juna pikir Chenle yang ada dihadapannya ini usianya sama dengan ayah dan bundanya, ternyata tidak ya. Tapi kenapa dia memanggilnya dengan sebutan 'nak' jika Juna dan Chenle seumuran? Dan katanya ia belum mengerjakan tugas selama 30 tahun, sebenarnya usia dia berapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Paralyzed (Sequel Aeternum)
FantasyMemilih hidup yang berbeda jauh dari orangtua mereka, melakukan kenakalan layak remaja sebayanya. Mereka melakukan itu semua karena gaya hidup mereka yang telah diracuni oleh manusia-manusia tak beradab. Tapi, kehidupan mereka pun pasti tidak luput...