Memilih hidup yang berbeda jauh dari orangtua mereka, melakukan kenakalan layak remaja sebayanya. Mereka melakukan itu semua karena gaya hidup mereka yang telah diracuni oleh manusia-manusia tak beradab.
Tapi, kehidupan mereka pun pasti tidak luput...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah jelas kekuatannya sebanding denganmu."
•••°•••
"Selamat pagi mama! Hamil gak?"
"Setiap hari nanya hamil mulu, giliran kamu sama Yoga tuh yang harus nyari istri" komen sang ayah
"Ck, Bayu mah nyari istri gampang... Yog, emang ada yang mau sama lo?" ejek Bayu
"Banyak, bulan ini aja baru ada 10 mantan" ujar Yoga tak mau kalah
"Yailah 10, bulan ini gua udah 16"
"Perasaan aku cuma pacaran sama kamu, terus dia juga cuma punya hubungan sama kamu, kenapa anaknya ngoleksi mantan" keluh kesah Jeno ke istrinya
"Aku pernah ngasih harapan palsu ke 27 duyung jantan hehe" kekeh kecil sang istri
Ternyata sifat buaya itu menurun dari sang ibu, sedangkan bapak-bapak mereka malah setia dengan ibu mereka. Ratu laut memang tidak ada lawannya, terutama anak-anaknya juga.
"Kalian nanti mau nikah sama siapa?" tanya Yeeun kepada dua putranya
"Sama cewek sih" pikir Bayu
"Gue kira lo mau kawin sama bencong perempatan" nyinyir Yoga
Bayu langsung menendang wajah Yoga karena tak terima dan kesal dengan ucapan saudara tirinya itu. Akibatnya kini pipi kiri Yoga menyimpan bekas garis-garis merah karena tendangan Bayu menggunakan sandal gunung.
"Ck, Yoga sih yang ada di depan mata aja. Siapa mau? Yoga nikahin"
"Lo gak punya tipe ideal apa? Semok, tinggi, pinter?"
"Gak ada yang sempurna di dunia ini, lo milih goodlooking banget dah" ucap Yoga
"Nggak, siapa bilang gue milih yang goodlooking, asal dia semok kayak Cara gua terima" kata Bayu
"Percuma milih Cara, lo kan kaga bisa nikah"
"Lah kok lo ngatur?!" sewot Bayu
Yoga menghela napasnya berat, beban hidupnya semakin berat karena bersaudaraan dengan Bayu ini. Mimpi apa Dewa Neptunus menjadikannya anak utusan.
"Woi Leviathan! Lo mau nikah sama Bayu?"
Cara yang tadinya sibuk merapikan kuku indahnya kini menoleh ke Yoga, "Maaf, saya tidak boleh menikah dengan utusan Dewa. Tugas saya hanya melindungi Tuan Bayu saja"
