Memilih hidup yang berbeda jauh dari orangtua mereka, melakukan kenakalan layak remaja sebayanya. Mereka melakukan itu semua karena gaya hidup mereka yang telah diracuni oleh manusia-manusia tak beradab.
Tapi, kehidupan mereka pun pasti tidak luput...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Everything will be paralyzed too.
•••°•••
Sesuai permintaan Taeyong kemarin, Jay dan Haechan malam ini datang ke kediaman keluarga Cullen. Awalnya mereka duduk manis di ruang tamu sambil mencicipi beberapa jajan yang disuguhkan untuk manusia, tapi beberapa menit kemudian mereka makin melewati batas dengan mengambil beberapa jajan di peti es milik keluarga Taeyong.
"Keluarga lo kagak kebagian sembako?" tanya Jaka
"Nggak, Alhamdulillah keluarga gua mampu sih" jawab Jay
"Mampu apaan? Dateng-dateng main nyomot jajan simpanan gua di kulkas!" kesal Jaka
"Kan kita saudara, rumahmu rumahku, rumahku ya rumahku" balas Jay
"Kalo bokap gua gak temenan ma bokap lo, gua bunuh lo sekarang jing--"
Jay menyumpal mulut Jaka dengan sebuah tulang sumsum sapi yang besar.
"Ngomel mulu, makan nih"
Cemilan simpanan kulkas para makhluk seperti mereka, tentu saja dari daging hasil qurban kemarin. Ya setidaknya mereka tidak mencuri darah atau membunuh hewan saat malam hari untuk beberapa hari kedepan.
"Hmmmm mmnhhh--- ck, ntar malem tidur di sofa, lo" ucap Jaka sambil mulai menikmati tulang sapi
"Gitu banget ama kembaran, ruang keluarga lo aneh"
"Aneh kenapa dah? Aesthetic begini dibilang aneh. Lagian kita 7 bulan njing!"
"Ya aneh, masa majang foto orang-orang pake baju jaman purba" nyinyir Jay
"Itu foto mitologi Dewa, Jayaaaa!"
"Lu pasti majang begituan biar masuk surga jalur orang dalam, kan? Setan mah setan aja, Jak" ucap Jay seperti setan yang sedang membisiki Jaka untuk melakukan keburukan
"Pulang sono njing! Gak usah main-main ke rumah gua!" amuk Jaka sambil mendorong Jay ke samping
"Bercanda atuh, jangan marah-marah nanti cepet tua... Kayak... Mo bilang bokap gua tapi bokap gua wajahnya masih gitu-gitu aje..." gumam Jay
"Kuping ane bisa dengerin suara ente ye Jay!" decit Haechan
"Suudzon mulu punya father, orang Jay ngomong tentang.... Tugas antropologi lo udah selesai, Jak?"
