12. Percakapan Ibu dan Anak

240 49 8
                                    



She's the main character, and I'm just a make-up artist who can only make her prettier but can't stay with her like her partner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

She's the main character, and I'm just a make-up artist who can only make her prettier but can't stay with her like her partner.





•••°•••

Bel sekolah sudah berbunyi, para murid berhamburan keluar dari neraka mereka. Para siswi berjalan pulang sambil menggosip gebetan, pacar, pelakor sedangkan para siswa sudah duduk-duduk di jok motor mereka masing-masing di parkiran.

Untuk hari ini, sangat tumben sekali kelima siswa yang menjadi biang keroknya sekolah masih di kelas. Oh ya jelas, mereka kan anak rajin... Rajin melakukan kenakalan maksudnya.

"Besok-besok kalo mau nyontek pinter dikit, masa jawaban kalian berlima sama semua" ucap pak guru

"K-kok berlima? Kan Eko juga sama pak, berenam dong" jawab Bayu

"Kalian berlima kan nyontek ke Eko, jadi disini Eko korban bukan pelaku. Besok kalian ulangan lagi di ruang bapak, setelah istirahat!" ucap pak guru sambil meninggalkan kelima kunyuk di kelas mereka

"Pake mata batinnya Jaka apa kaga sama aja dah" kesal Jay

Akhirnya mereka berlima keluar dari kelas mereka.

"Halo kalian!!"

Sosok gadis pemilik kulit putih pucat dan mempunyai wajah bule itu yang sudah berada di samping mereka sejak mereka di kelas. Kelima kunyuk seketika terkejut dengan kemunculannya yang seperti para orangtua mereka saat sedang mencepui mereka bermain di club.

"Halo neng Diana" sapa Bayu

"Wiss Diana... Mau nemuin Juna pasti?" ucap Dirga

"Bukan, aku mau nanya tentang Laras" jawab Diana

Kelima remaja pria itu langsung tertegun dengan jawaban Diana yang ingin menanyakan tentang Laras. Tapi segeralah mereka mengkondisikan raut wajah mereka untuk tidak mengundang kecurigaan.

"Lo mau nanya apa?" tanya Juna

"Rumah sakit tempat Laras dirawat dimana ya?"

"Segala nanyain rumah sakit lagi" batin Jaka

"Semuanya mari salahkan Juna karena membiarkan seorang Diana menanyakan sesuatu tentang Laras" batin Dirga


Ting tring tung ting (nada dering hp)

"Eh bokap gua tuh" ucap Jaka sambil melirik layar hp Juna yang memunculkan layar telpon bertuliskan Om Taeyong

"Diana... Kita berlima cabut dulu yak, ada urusan keluarga" ucap Jay sambil mendorong Juna ke arah parkiran duluan



Paralyzed (Sequel Aeternum)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang