Part 18

467 48 0
                                    

Jimin mengisyaratkan pada Hana agar menjauh dari keduanya. Jimin tau betul sifat Jungkook seperti apa. Pria itu jika sedang marah. Ia akan meluapkan segala emosinya dan melampiaskannya dengan cara kasar ataupun membuat orang lain terluka sekalipun. Tangan Jungkook menarik kasar kerahnya.

Jungkook tak pernah semurka ini sebelumnya, bahkan gadis yang ia cintai pun menghianatinya, kenapa semua orang begitu kejam padanya? Bahkan Hana juga ternyata sama saja. Membuat Jungkook muak.
Padahal ia selalu memikirkan Hana dan begitu sangat mengkhawatirkannya. Jungkook bahkan hampir putus asa mencari keberadaannya. Tapi apa sekarang? Seseorang yang ia rindukan bahkan tak mengkhawatirkannya sama sekali. Dan malah meminta mengakhiri hubungan. Sungguh ironi.

“Padahal ini semua adalah salahmu!.”

“Semua ini gara-gara kau Hyung!.”

Jungkook mendorong tubuh Jimin. Menyudutkan tubuh pria itu kedinding dan melayangkan pukulan pada wajahnya.
Keduanya saling menatap tajam satu sama lain. dan Jimin juga tak akan tinggal diam jika Jungkook berani seenaknya pada dirinya. Jimin mendorong tubuh Jungkook. Melayangkan pukulan pada wajahnya.

Hana panik dan juga ketakutan setelah melihat kedua pria itu saling memukul satu sama lain. gadis itu tak menduga jika masalah yang ia timbulkan bisa berdampak buruk seperti ini pada keduanya. Para mahasiswa yang mendengar keributan pun berbondong-bondong melihat kedua pria itu yang berkelahi. Hanya menonton dan tak bertindak apapun. Tak ada yang berani melerai ataupun menghentikannya. Apa yang harus Hana lakukan?

Jungkook melayangkan pukulan keras pada perut Jimin. Membuat pria itu jatuh terduduk memegangi perutnya yang pasti terasa sangat sakit.

Hana kembali teringat saat Jungkook benar-benar marah diclub malam saat bersamanya. Pria itu bahkan sampai berani ingin membunuh seorang pria yang ingin melecehkannya. Membuat Hana semakin kalut. Ia harus menghentikan Jungkook sekarang juga.

Saat Jimin benar-benar tersudut. Hana segera berlari membentangkan kedua tangannya dihadapan Jungkook. Ketika pria itu ingin melayangkan pukulannya kembali. Tangan Jungkook yang sedari tadi mengepal terhenti didepan wajahnya.

Jungkook menurunkan tangannya. Tersenyum miris kearah Hana. “Kau bahkan melindunginya?.”

Hana menggeleng berujar lirih pada Pria dihadapannya ini. “Hentikan Jungkook. Jangan memukul Jimin lagi.”

“Aku tak akan memukulnya jika kau ikut denganku sekarang juga!.”

Dengan sekuat tenaga Jimin bangkit dan menahan lengan Hana. agar gadis itu tak  menuruti keinginan Jungkook. “Hana jangan menururti perkataanya.”

Hana menoleh kearah Jimin. Tersenyum tipis ke arah pria itu. Ia pun perlahan melepaskan tangannya dari pergelangan tangannya. “Maaf ya Jimin. Aku harus pergi.”

Dengan tergesa Jungkook menarik lengan Hana. membawa gadis itu dengan paksa mengikuti langkah lebarnya. Meninggalkan Jimin dikoridor kampus yang hanya bisa terdiam menatap kepergian keduanya.

Jungkook segera membuka pintu mobil membawa Hana masuk kedalamnya. Membiarkan Jungkook membawanya pergi entah kemana.

Hana tak berani menatap wajah Jungkook saat ini. Melihat Jungkook yang begitu marah membuat Hana tak bisa melakukan apapun selain hanya diam. Dan menunggu Jungkook memberhentikkan mobilnya disuatu tempat.

[M] SORRY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang