Saat pandangan mata Jungkook terbuka. Hal pertama kali yang ia lihat adalah seorang gadis yang begitu tertidur pulas disampingnya. Pria itu menyunggingkan senyum tipis menatap wajah damai sang gadis. Tangannya bergerak menyisihkan beberapa helai rambut yang mencoba menutupi wajah jelitanya. “Kenapa kau begitu terlelap? Padahal ada seorang pria disampingmu?.”
Jungkook mengusap kepala Hana lalu beranjak meninggalkan gadis itu didalam kamarnya. Menuruni anak tangga. Seketika langkahnya terhenti menatap sosok pria paruh baya yang menatapnya dengan tajam.
“Kau membawa jalang ke rumah?.”
Rahang Jungkook mengeras. Tangannya dibawah sana terkepal kuat. Tak terima akan ucapan sang Ayah. Membuat pria itu tertawa remeh menatap pria paruh baya itu. “Dia kekasihku! Bukannya Ayah yang selalu membawa jalang ke rumah?.”
Plak.
Tamparan keras mendarat diwajah Jungkook. Rasa perih menyerang kulitnya menampilkan rona kemerahan yang kontras pada wajahnya.
“Kau tak pernah serius menjalani hubungan Jeon Jungkook! Jangan banyak bertingkah dan selesaikan kuliahmu dengan benar!.”
Jungkook menatap nyalang Tuan Jeon. “Urusi saja urusanmu sendiri! Sialan!.”
Jungkook akhirnya segera beranjak dari hadapannya dan kembali masuk kedalam kamarnya. Duduk disisi ranjang seraya mengamati wajah Hana yang masih tertidur pulas. Tangannya mengusap lembut pipi Hana. Tersenyum tipis ke arah sang gadis. “Kenapa aku merasa tak terima setelah dia menghinamu?.”
Kedua mata Hana perlahan terbuka. Menatap Jungkook yang masih setia mengusap pipinya dengan lembut. “Sudah bangun eoh! Putri tidur?.”
Hana tersenyum menempelkan telapak tangannya diatas punggung tangan Jungkook yang berada dipipinya. “Kenapa tidak membangunkanku?.”
Melihat pipi Jungkook yang tampak memerah membuat tangan Hana terulur mengusap pipi itu. “Kenapa wajahmu? Kau sakit?.”
Jungkook menggeleng. “Hana-ya boleh aku memintamu untuk memelukku sekarang?.”
Hana mendudukan dirinya. mendekat kearah Jungkook. Membawa tubuh itu kedalam dekapannya. Tangannya pun mengusap surai Jungkook dengan lembut. Menepuk punggungnya dengan pelan. Hana tidak tahu kenapa Jungkook mendadak memintanya untuk memeluknya. Namun satu hal yang pasti. Ia tau Jungkook saat ini tak baik-baik saja.
“Jungkookku pria yang kuat. Dia pria yang paling berharga. Satu-satunya harta yang kumiliki.”
Mendengar penuturan Hana membuat Jungkook merengkuh tubuh itu semakin erat. Kalimat yang Hana lontarkan seakan menjadi obat penenang hati dan fikirannya saat ini.
Dan gadis itu pun sama sekali tak menanyakan hal apapun padanya. Seolah ia tahu jika dirinya sedang sangat membutuhkan sebuah sandaran saat ini.
Kenapa kau begitu baik Kim Hana?
Jika begini aku tak akan bisa menyakitimu.
🍉🍉
Sesampainya dikampus Jungkook mengantarkan Hana ke depan kelasnya. Pria itu pun melepaskan genggaman tangannya pada sang gadis. Tersenyum tipis mengusap lembut puncak kepalanya. “Jika sudah selesai. Jangan lupa untuk mengabariku. Aku akan menemui teman-temanku setelah ini. Belajar yang rajin ya kekasihku!.”

KAMU SEDANG MEMBACA
[M] SORRY.
FanfictionCOMPLATE ✔︎ JJK Story 📖 VERSI REVISI. (M) Mature content. Judul awal "JUST ONE DAY" Alur cerita dirombak, dan akan memiliki ending yang berbeda. Silahkan baca ulang ya. Demi sebuah taruhan yang dibuat oleh teman-temannya. Jungkook rela mendekati se...