Part 24 END.

670 47 2
                                    

"Aku masih mempertanyakan sebuah kisah indah...
Aku masih mempertanyakan yang mana bagian terbaiknya."

🍉🍉


Jungkook segera berlari masuk kedalam rumah sakit. Senyuman yang terpatri diwajahnya tak pernah luntur sedikitpun saat tungkainya melewati setiap lorong rumah sakit. Sesampainya didepan ruangan sang kekasih Jungkook mencoba untuk menetralkan pernafasannya. Rasa gugup menjalar ketubuhnya. Kenapa ia bisa segugup ini ya saat ingin bertemu dengan Hana? Apa karena Jungkook terlalu merindukan sang kekasih. sampai membuatnya dilanda kegugupan yang membuncah saat ini?

Jungkook memutar knop pintu dan melihat Hana yang juga tengah memandangnya saat ini. Dengan langkah pasti Jungkook menghampiri sang kekasih. Segera merengkuh tubuh itu kedalam dekapannya. "Hana aku sangat merindukanmu."

Dekapan hangat tubuh Jungkook membuat Hana merengkuh tubuh itu dengan erat. Membenamkan wajahnya didada bidang sang pria. Berujar lirih "Aku juga merindukanmu Jungkook... sangat merindukanmu."

Cairan bening lolos dipelupuk mata Hana. Tangannya memeluk erat tubuh sang kekasih.
"Aku berhasil melewatinya kan? Aku menepati janjiku kan?."

Jungkook menangkup wajah sang kekasih. menatap netra sang gadis yang sudah berkaca-kaca dengan lekat. "Kau berhasil sayang. Kau berhasil melewatinya."

Jungkook mendekatkan wajahnya. Mencium kening Hana dan setelahnya ia pun menyatukan kening keduanya. "Terima kasih karena sudah kembali padaku."

Perlahan wajah Jungkook mendekat mencium bibir Hana. dengan lembut ia menggerakan bibirnya diatas bibir sang gadis. "Aku mencintaimu Hana. sangat mencintaimu."

Jungkook kembali memeluk tubuh sang gadis kedalam dekapannya.
"Terima kasih karena sudah kembali padaku."

"Aku juga mencintaimu Jungkook... sangat mencintaimu..."

Hana mendongak menatap wajah Jungkook diatas sana, memperhatikkan paras tampannya. "Jungkook penampilanmu?."

Pria itu pun meregangkan pelukannya, menatap wajah sang kekasih. "Dengan begini para wanita diluar sana tak akan mendekatiku, bukankah aku harus menyembunyikan ketampananku?."

Seketika Hana terkekeh. Ia pun tertawa kecil setelah mendengar penuturan sang kekasih. "Dasar! Kekasihku ini, tapi kau masih mencintaiku kan? Kau tak berpaling dariku kan?."

Jungkook menangkup wajah sang kekasih. Mengulas senyumannya. "Tentu saja Hana-ya, bagaimana aku bisa berpaling jika dihatiku ini hanya ada kau seorang?."

Hana tersenyum menatap wajah Jungkook. "Terima kasih ya... karena sudah menungguku selama ini, sampai aku kembali padamu."

Jungkook kembali merengkuh tubuh sang kekasih kedalam dekapannya. "Terima kasih ya... karena sudah kembali padaku., aku benar-benar berterima kasih."

🍉🍉

Awal bulan desember musim dingin.

Salju berjatuhan bagai rintik hujan yang berjatuhan dari atas langit, menghiasi langit kota seoul dengan bola salju berwarna putih kecil yang terlihat indah.

Salju pertama turun di akhir tahun.

Seorang gadis menyunggingkan senyumannya kala sang pria mendekap tubuhnya dibalik selimut tebal dengan erat.
Sesekali mengecup pipinya dengan sayang. Membuat sang gadis menyunggingkan senyum bahagianya.

Hana tak pernah menyangka jika takdir yang tertulis dalam hidupnya bisa begitu seindah ini. Jalan hidup yang selalu ia lalui. Rasa sakit yang selalu ia rasakan menghilang seperti sebuah keajaiban. Bertanya-tanya kepada Tuhan kenapa ia begitu baik kepada hambanya. Apa karena Hana tak pernah mengeluh selama ini? Sehingga Tuhan berbaik hati padanya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[M] SORRY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang