□ Lembar 19

6.6K 900 113
                                    

❃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❃.✮:▹G A T A◃:✮.❃

Gata langkahkan kakinya dengan ringan ke luar dari halaman sekolah. Bahkan cowok itu juga sempat menyapa Pak Trisna yang sedang berjaga di depan.

Tak seperti biasanya, siang itu Gata langsung ingin menuju ke rumah pohon. Ingin cepat-cepat tidur siang, katanya.

Namun saat tubuhnya hampir berbelok di perempatan jalan, seseorang sudah menarik tangannya dengan kasar.

Ketika ia mendongak, ia melihat cowok yang sedikit lebih tinggi darinya sudah berdiri di samping.

"Axel? Ngapain lo?"

"Ikut gue." kata Axel tanpa basa-basi. Ia kemudian menyeret Gata menuju motornya.

Kedua cowok itu pergi pada akhirnya.

"Xel! Mau kemana sih?!" Gata berteriak, karena ia tahu, Axel tidak akan mendengar. Deru mesin motor Axel sangat berisik, belum lagi sahutan dari kendaraan lain.

"Kemana aja. Asal pergi." jawab Axel lirih. Bahkan Gata saja tidak akan mendengarnya.

Karena tidak mendapat balasan dari Axel, Gata bungkam kembali. Ia membiarkan kemana pun Axel membawanya pergi.

Saat mereka berada di jalan besar namun sepi, dengan tiba-tiba, beberapa mobil hitam turut mengikuti dari belakang.

Mobil itu sekitar tiga, dengan dua motor lain yang juga mengekor di belakang.

Axel mengintip dari kaca spion, lantas berdecak kesal. Ternyata jalan ini adalah jebakan!

"Ga, pegangan yang kenceng!"

Butuh beberapa detik bagi Gata untuk memahami maksud Axel, sebelum ia mencengkram pinggang Axel erat-erat.

Motor itu melaju dengan kencang membelah jalanan. Begitu pun dengan kendaraan yang saat ini sedang mengejar keduanya.

"Xel, itu kenapa mereka ngikutin kita?!"

"Diem! Lo cukup nurut aja sama gue!"

"Tapi kenapa, Xel?! Mereka orang jahat?!"

"Diem gue bilang!"

Selepas Axel mengatakan itu, tiba-tiba saja sebuah mobil melaju dari arah berlawanan.

Untung saja, Axel memiliki refleks yang bagus. Cowok itu langsung mengrem motornya guna menghindari kecelakaan.

Namun sayang ... mereka sudah terkepung.

Gata turun dari boncengan, begitu juga Axel. Tatapan Axel dingin, memandang ke arah beberapa pria berpakaian hitam yang saat ini mendekat ke arah mereka.

"Tangkap mereka!" ucap dari salah satu pria itu.

Lantas, beberapa pria maju beberapa langkah. Axel sudah ancang-ancang menggenggam tangan Gata untuk melindunginya di balik tubuh.

|✔| GATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang