❃.✮:▹G A T A◃:✮.❃
Gata itu keras kepala, buktinya saat ini, ia sudah duduk manis di rumah Kirana. Sore tadi, cowok itu kabur dari rumah sakit setelah mendapat pesan dari Kirana. Wanita itu meminta Gata supaya datang ke rumahnya.
Selama ini, Kirana sangat jarang mengirim pesan pada Gata. Jadi, begitu mendapat pesan demikian, Gata tanpa pikir panjang kabur dari rumah sakit, bahkan melepas infusnya sendiri. Hingga tangan cowok itu terluka.
Alvarendra dan Cemara yang sejak kemarin menemani cowok itu tidak bisa berbuat apa-apa. Walau Alvarendra rasanya hampir meledak karena amarah.
"Kamu temani Jihan pergi hari ini. Dia mau cari buku, mau belanja keperluan juga." kata Kirana sembari menuruni tangga. Wanita itu sudah mengenakan pakaian santai, membuat wajahnya terlihat fresh dan lebih muda.
Gata sudah senyum-senyum sendiri melihat wajah cantik mamanya. Wajah itu tidak pernah tersenyum untuknya, tidak juga pernah melunturkan gurat dingin. Tapi entah mengapa, Gata selalu suka menatap wajah mamanya.
"Siap, Ma! Gata bakal temenin Jihan kemana pun dia mau pergi."
Suara ceria Gata sedikit serak, kedua matanya sayu dan cekung. Jika Kirana memang sadar, seharusnya ia tahu, bahwa Gata tidak dalam keadaan baik. Bahkan tangan kiri cowok itu masih terlilit perban.
Namun sampai kapan pun, sosok Gata memang tidak akan pernah terlihat.
Jihan datang tak lama kemudian. Gadis itu langsung berlalu ke luar tanpa menoleh sama sekali ke arah Gata.
"Kamu ngapain masih di sini? Sana kejar Jihan!"
Suara Kirana menyentak Gata yang memang masih bengong menatap mamanya. Cowok itu kemudian segera berdiri dan mengikuti langkah Jihan tadi.
"Dadah Ma! Gata pergi dulu, jangan kangen hehe."
Setelah itu sosok Gata benar-benar menghilang. Jihan dan Gata pergi di antar supir keluarga.
Pertama-pertama, Jihan ingin pergi ke mall terlebih dulu. Banyak barang yang ingin ia beli. Gata setia mengekor di belakang Jihan.
"Lo jangan ikutin gue. Lo pergi kemana aja, asal jangan deket-deket sama gue."
Jihan risih. Ia tidak suka Gata berada di dekatnya."Tapi Mama udah nitip lo ke gue. Jadi gue harus ikutin lo kemana aja."
"Gue udah besar. Nggak perlu lo ikutin. Lagian Mama juga nggak bakal tau."
Sebenarnya ia tidak setuju dengan ide Kirana yang meminta Gata menemaninya. Ia ingin pergi sendiri. Tapi kemauan Kirana tidak bisa diganggu gugat lagi.
Gata juga masih kekeuh ingin pergi bersama Jihan. Pada akhirnya, Gata tetap mengekori kemana gadis itu pergi.
Hampir satu jam mereka berkeliling, namun Jihan baru membeli dua barang. Masih banyak barang yang belum gadis itu dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
|✔| GATA
Roman pour AdolescentsGata tuturkan semuanya malam itu, di awal bulan Desember kala angin sedang bertiup kencang. "Butuh berapa banyak uang yang bisa aku kasih untuk beli waktu kalian?" @aksara_salara #150821