DANDELION (26)

36 6 5
                                    

HAPPY READING💖

Yeay! Dandelion update lagi!

Kali ini aku UPDATE DOUBLE CHAPTER!
(Chapter 26 & 27)

Senenggggggg gakkkk?:b

AKU TUNGGU VOTE+KOMENNYA!
Maapin kalo ada typo yakkk!

********************

"Saya sudah menemukannya tuan."

Tak menunggu lama, pria dengan janggut yang mulai memutih itu berbalik bersama kursi kebesarannya. Dalam ruang temaram, tatapan tegasnya mengarah pada pesuruh bertudung hitam itu.

"Saya tidak salah dengar?"

Lelaki itu mengangguk. "Saya sudah memastikannya. Lima tahun tidak akan membuat saya lengah."

Pria paruh baya itu menghembuskan napas. Bersandar pada sandaran kursi seraya menatap langit-langit ruangan. Ia tahu, tangan kanannya ini tidak mungkin melakukan kesalahan. Itu artinya, mereka benar-benar menemukannya. Setelah menunggu waktu terlalu lama.

"Dimana dia?"

"Keluarga Mikhailord."

Detik selanjutnya, Richard menegakkan tubuh. Menatap lelaki itu dengan kilatan marah. Mikhailord? Keluarga besar itu?! Apa tidak ada lelucon yang lebih rendah daripada ini?!

"Jelaskan." Geram Richard. Di kedua sisi kursi, tangannya terkepal kuat.

"Dia bekerja sebagai bodyguard di keluarga itu. Awalnya saya harus mendapatkan informasi ini selama beberapa hari mengingat Liam Mikhailord tidak akan membiarkan privasi keluarganya terbongkar begitu saja. Sepertinya dia sudah mengetahui hal ini."

"Mengetahui jika kita mencari anak itu?"

Mengangguk, lelaki ini tidak ingin menatap mata tuannya. "Liam seperti ingin membiarkan saya mengetahui semua hal ini. Jika tidak, butuh waktu lebih lama untuk saya mengetahuinya atau bahkan tidak sama sekali."

Richard memejamkan mata. Merasakan nadinya berdenyut kuat. "Bagaimana dengan Edward Mikhailord?"

"Saya pikir dia belum tahu tuan. Jika tidak, dia sudah menggunakan anak itu seba-----"

"DASAR BODOH!"

Puluhan buku tebal berhamburan ke lantai. Sementara pemiliknya bangkit dari kursi, mencengkram ujung meja dengan keras. Urat-urat di tangannya bermunculan, sementara buku-buku jarinya memutih.

"Bagaimana bisa anak itu lebih dulu menemukan dia daripada kita?!" Desis Richard menggebu. "Bahkan lima tahun ini dia berhasil mengelabui kalian. Bersembunyi tepat di belakang saya dan sekarang dia berakhir di keluarga itu?!"

Menunduk dalam-dalam, tindakan tangan kanannya ini malah membuat Richard semakin muak. Dadanya bergemuruh hebat, penuh dengan amarah.

Seraya memejamkan mata, Richard berusaha mengendalikan diri. Memikirkan semua kemungkinan yang terjadi termasuk alasan mengapa anak itu ada dalam genggaman seorang Liam Mikhailord.

"Apa Liam tahu semuanya? Termasuk kehebatan anak itu?"

"Benar tuan. Ini alasan mengapa dia menjadi bodyguard dari adiknya."

Mendongak, Richard menaikkan alis. "Callista?"

Pesuruh itu mengangguk. Menjawab semua dugaan Richard yang akhirnya berujung masuk akal.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang