DANDELION (17)

73 10 15
                                    

HAPPY READING💖
Maapkan kalo ada typo yak!
Bintangnyaaaaa! Jangan lupa!
********************

"

LULA KAN MAUNYA TIDUR SAMA BANG TRISTAN!"

"LULA MAU TIDUR SAMA BANG TRISTAN!"

"BANG TRISTAN LULA DISEKAP!"

"TOLONGIN LULA!"

"ABANG ADITTT ADIKMU INI TERSIKSA!"

"BANG OLANNNNNNN!!"

Melempar bantalnya dengan kasar, Callista beralih duduk. Menatap gadis kecil itu seolah siap menerkamnya sekarang juga. Bocil sialan. Apa pita suaranya tidak bisa diputuskan saja?

"Tidur kagak lo." Desis Callista benar-benar kesal. Sejak beberapa menit yang lalu, Lula memang bersikeras untuk tidur bersama Tristan. Bahkan bocil sialan ini harus digendong seperti karung beras agar bisa naik ke kamar Callista.

"Nggak mau! Lagian pelakor kenapa sih ngebet banget mau tidur sama Lula? Kan masih banyak kamar kosong!" Balas Lula sewot dengan mata sembabnya.

"Lo pikir gue mau percaya sama bocil licik kayak lo?" Callista mendelik. "Gue gak mau ya kalo tengah malam lo turun ke kamar abang terus tidur bareng dia."

"Dia kan pacar Lula!"

BRUKKK!!

Bantal melayang begitu saja. Mengenai tepat wajah Lula hingga menjatuhkan permen ditangannya. Alih-alih menangis, gadis kecil itu malah menggembungkan pipinya, menatap Callista setajam mungkin sebelum bergegas naik ke ranjang. Menerkam Callista dengan amukannya.

Tidak ingin kalah, Callista meraih bantal lagi. Menghalangi Lula yang hendak mencakar wajahnya. Sialan. Wajahnya mungkin masih aman, tapi rambut indahnya malah tertarik kuat. Tidak sampai disitu, Lula juga memiting batang lehernya dari belakang. Gadis kecil ini benar-benar!

Memanfaatkan tenaga Lula yang masih lemah, Callista terlepas dengan gesit. Segera menangkap tubuh kecil itu, lalu mengurungnya diantara kedua kakinya.

"Bocil gila!"

"PELAKOR LEPASIN!"

"GAK MAOOOO!"

"LEPASIN LULAAA!!"

Sedetik kemudian, Callista menjerit. Berusaha melepaskan tangannya dari gigitan gadis kecil ini. Sontak, Lula bergegas menjauh. Mengambil kesempatan dengan menimpuk Callista berkali-kali menggunakan bantal.

Callista menggeram, ikut meraih bantal lain sebelum akhirnya saling menyerang.
Mulai di atas ranjang, hingga berakhir di lantai tanpa satupun yang ingin mengalah.

Tak terasa, sepuluh menit berlalu. Dengan napas yang sama-sama ngos-ngosan, mereka berakhir berbaring di lantai. Terkadang saling memandang, mendelik satu sama lain sebelum akhirnya memalingkan wajah selayaknya anak kecil yang sedang merajuk.

"Besok Lula mau tidur bareng bang Tristan!"

"Besok gue yang tidur sama abang bukan lo!"

Lula menoleh, membulatkan matanya. "Orang dewasa gak boleh tidur bareng!"

Hening. Callista tampak mematung sebentar sebelum menatap Lula dengan angkuh. "Gue masih anak kecil. Umur gue belum dua puluh tahun."

"Umur Lula belum sepuluh tahun wle" ledeknya menjulurkan lidah.

Callista mendengus. Bocil setan.

"Btw Lula mau tanya deh."

"Caelahhh gaya amat lo pake bilang btw" cibir Callista terkekeh.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang